Kurang Pasokan Air, Petani di Belu Terancam Alami Gagal Panen
Keberadaan Embung Haekrit dan Sirani tidak memberikan dampak signifikan bagi produksi padi saat ini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Curah hujan yang sangat minim tahun ini, petani di Belu diprediksi akan mengalami gagal panen tahun ini.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perkebunan (Tanbun) Kabupaten Belu, Remigius Asa mengatakan, kemungkinan gagal panen ada di depan mata lantaran kurangnya pasokan air.
"Untuk padi kemugkinan gagal panen karena pasokan air berkurang. Kita di Belu tidak ada daerah irigasi dan kita hanya harapkan air hujan," katanya, Kamis (21/4/2016),
Mengenai keberadaan Embung Haekrit dan Sirani, Remigius mengatakan, kedua embung ini tidak memberikan dampak signifikan bagi produksi padi saat ini.
"Embung tidak ada air karena curah hujan sedikit," katanya.
Dijelaskannya, kekeringan di Belu berpengaruh besar pada pengembangan tanaman padi.
"Untuk periode tanam Oktober 201 sampai Maret 2016 kita baru tanam 3.142 atau 62,22 persen dari sasaran 5.176 hektar," ujarnya.