Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (MAPALA UMSU) bersama Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan dan manajemen Lotte Mart membagi-bagikan kantong berbahan goni dalam peringatan Hari Bumi.

Tidak hanya membagikan kantong berbahan goni, para pecinta alam ini juga mengajarkan masyarakat bagaimana menjaga lingkungan.

"Salah satu hal yang patut kita terapkan adalah pembuatan lubang resapan biopori. Lubang resapan biopori ini sangat cocok dibuat untuk mengantisipasi erosi tanah," ujar Ketua MAPALA UMSU, Eprius Wahid Purba, Jumat (22/4/2016).

Eprius mengatakan, biopori adalah lubang atau rongga di dalam atau di atas permukaan tanah. Lubang ini bisa terbuat secara alami ataupun buatan.

"Selain berguna mengantisipasi erosi, lubang biopori juga berguna mengantisipasi longsor. Mengurangi genangan air, dan juga bisa membuat kompos secara alami," terang Eprius.

Pembuatan lubang biopori akan membuat kualitas air di sekitar tempat tinggal lebih baik. Selain itu, kata Eprius, lubang biopori juga dapat menyuburkan tanaman.

"Cara membuatnya cukup mudah. Kita tinggal menyiapkan pipa paralon sederhana," ungkap Eprius.

Setelah pipa tersedia, kata dia, potong pipa menjadi 10 hingga 15 sentimeter, kemudian buatlah lubang di sekitar rumah.

"Pipa paralon yang telah dipotong kemudian diletakkan di dalam lubang. Jangan lupa, letakkan tumbuhan kering di dalamnya," ungkap Eprius.

Setelah semua dilakukan, langkah selanjutnya tinggal menutup lubang dengan penutup paralon yang telah dilubangi. Setelah itu dibiarkan, dan tinggal menunggu hasilnya.