Peradaban Kantong Plastik Harus Segera Ditinggalkan
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Rudianto, mengatakan peradaban penggunaan kantong plastik harus segera ditinggalkan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Rudianto, mengatakan peradaban penggunaan kantong plastik harus segera ditinggalkan.
Jika budaya kantong plastik tetap dilestarikan, maka bumi ini akan rusak dan dipenuhi oleh tumpukan kantongan plastik.
"Bumi ini sudah cukup tua. Manusia yang tinggal di bumi sudah sebanyak 8.000 miliar orang. Bayangkan saja, jika kantong plastik terus digunakan, betapa sesaknya bumi ini. Kita semua harus meninggalkan budaya peradaban kantong plastik," kata Rudianto pada peringatan Hari Bumi yang diselenggarakan Mahasiswa Pecinta Alam UMSU, Jumat (22/4/2016).
Ia berujar, budaya penggunaan kantong plastik muncul ketika masa-masa industrialisasi dan memang sangat luar biasa.
"Kantong plastik ini baru bisa terurai selama 300 tahun. Jika penggunaannya tidak dihentikan, kerusakan di muka bumi ini pasti akan terjadi," kata dia.
Untuk sama-sama menjaga kelestarian lingkungan, sudah selayaknya masyarakat menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan, sehingga bumi yang kita huni bisa lebih asri.
"Perlu kesadaran dari kita semua untuk sama-sama menjaga. Makanya, pemerintah sempat menerapkan kantong plastik berbayar," kata dia.
"Sebenarnya, plastik berbayar ini bukan dilihat dari sisi benefitnya. Tapi lebih kepada bagaimana masyarakat diet kantong plastik," beber mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UMSU ini.
Manajer Lotte Mart Centre Point, Antoni Jakson, mengatakan pihaknya melarang masyarakat membeli kantong plastik. Ini merupakan bentuk dukungan Lotte Mart terhadap pelestarian lingkungan.
"Kami sangat konsen dengan kelestarian. Makanya, saya katakan kepada semua pegawai untuk tidak menjual kantong plastik pada pelanggan," tutur dia.