Polres Magelang Bentuk Enam Tim untuk Ungkap Penembakan Misterius
Selain menempatkan personil polisi di kawasan tersebut, pengamanan juga dilakukan dengan intens melakukan patroli.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota membentuk enam tim khusus untuk menyelidiki teror penembakan misterius di kawasan Pecinan, Jalan Pemuda, Kota Magelang.
Beranggotakan 30 orang yang akan segera menemukan pelaku penembakan misterius.
“30 anggota baik itu Reskrim, Intelkam maupun personel lainnya kami kerahkan untuk segera membekuk pelaku dan mencegah penembakan misterius ini lagi,” papar Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto, Minggu (24/4/2016).
Dia menjelaskan, selain membentuk tim, untuk kegiatan penyelidikan dan pencegahan, pihaknya juga berupaya mengintensifkan pengamanan di kawasan Pecinan.
Selain menempatkan personil polisi di kawasan tersebut, pengamanan juga dilakukan dengan intens melakukan patroli.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap kejadian penembakan, Edi mengatakan, segenap masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati, dan waspada terhadap situasi di sekelilingnya.
Seluruh warga juga diminta untuk tidak panik dan sabar, sembari menunggu polisi selesai mengungkap kasus ini.
Sembilan Korban
Edi memaparkan, jumlah korban yang melapor ke polisi semakin bertambah. Saat mendata, Sabtu (23/4/2016), jumlah korban sudah mencapai sekitar sembilan orang.
Sembilan orang ini, rata-rata berusia di bawah 40 tahun. Mereka terdiri dari delapan korban perempuan dengan luka tembakan pada bagian pinggang ke bawah, dan satu korban laki-laki ditembak di bagian dada.
“Kami melakukan maping terhadap rentetan korban. Sampai saat ini ada sembilan korban. Kejadian bukan hanya tanggal 20 April, namun sejak tanggal 6 April,” tegas Edi.
Dia memaparkan, sejauh ini, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah pelaku penembakan. Dia juga belum bisa memastikan apa motif dari pelaku.
Termasuk, senjata apa yang digunakan pun masih berupa dugaan yakni, senapan angin untuk menembak burung.
"Kami belum bisa memastikan apakah ini merupakan bentuk teror ataukah ada motif-motif tertentu lainnya dari pelaku. Bahkan, dari salah satu korban, kami akhirnya berhasil mendapatkan satu proyektil peluru gotri,” jelas Edi.
Sejauh ini, Edi mengatakan, pihaknya telah menyusun keterangan dari masing-masing korban tentang berbagai hal saat mereka tertembak. (ais)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.