Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Penipuan IL Bertambah, Dua Korban Melapor Karena Anaknya tak Lolos CPNS

Ia mengaku harus kehilangan uang sebesar Rp 200 juta, setelah menjadi korban penipuan dari IL.

Penulis: Slamet Teguh Rahayu
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Korban Penipuan IL Bertambah, Dua Korban Melapor Karena Anaknya tak Lolos CPNS
TRIBUN SUMSEL/SLAMET TEGUH RAHAYU
Korban saat melapor ke Polresta Palembang 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Korban penipuan IL (50), warga Jalan Swadaya Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning bertambah.

Pasalnya, ada dua orang korban yang mengadu ke Polresta Palembang, jika mereka telah menjadi penipuan dari IL, yang mengaku bisa memasukkan keluarga mereka menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan sejumlah uang pelicin, Selasa (26/4/2016).‎

Korban pertama yang melapor ialah Erdawati, warga Perumnas Talang Kelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang.

Ia mengaku harus kehilangan uang sebesar Rp 200 juta, setelah menjadi korban penipuan dari IL.

Dihadapan petugas, Erdawati mengatakan, kejadian tersebut bermula saat ia meminta bantuan kepada IL, untuk meloloskan anaknya menjadi sebagai PNS, dengan syarat memberikan uang tersebut.

Sepakat dengan uang pelicin yang disepakati, akhirnya Erdawati memberikan uang tersebut kepada IL dengan tanda bukti berupa kwitansi, Senin (2/12/2015) yang lalu.

Berita Rekomendasi

"Dia bilang anak saya akan dilantik pada bulan April 2016, namun sampai sekarang anak saya belum juga menjadi PNS. Saya sudah mencoba mempertanyakan masalah ini, namun belum ada kejelasan. Informasi yang saya dapat jika IL tersebut sudah diamankan atas kasus penipuan CPNS," terangnya.

Kejadian serupa juga dialami Azmatul Aini (50). Azmatul harus kehilangan dua lembar surat tanah berbentuk akte notaris karena ditipu oleh IL.

Kasusnya sama, Azmatul mencoba memasukkan anaknya menjadi seorang PNS, dengan memberikan sejumlah uang pelicin.

"Karena tak memiliki uang kontan, jadi saya memberikan surat tanah tersebut, kejadiannya tahun 2012 silam pak," terangnya.

Menurut Azmatul, saat memberikan surat tanah tersebut, IL berjanji kepadanya bahwa anaknya akan dilantik pada Desember 2012 silam.

Setelah tiba waktunya, ternyata pelantikan itu urung terjadi, dan IL berjanji anak Azmatul akan dilantik pada periode selanjutnya yakni pada bulan April 2013.

"Tapi mundur lagi, sampai sekarang tidak ada kepastian. Tidak ada itikad baik, makanya saya melapor ke polisi," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas