Listrik Padam Merata di Aceh
Akibat tidak beroperasinya PLTU Nagan Raya yaitu Nagan-1 dan Nagan-2, mengakibatkan terhentinya distribusi energi listrik ke sejumlah wilayah Aceh.
Editor: Wahid Nurdin
![Listrik Padam Merata di Aceh](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/padam-listrik_20160426_182339.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sudah sepekan terakhir aliran listrik PLN di Aceh hidup mati tak beraturan.
Kondisi tersebut diperparah akibat dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya yaitu Nagan-1 dan Nagan-2 berhenti beroperasi sejak Minggu (24/4/2016) sore.
Hingga pukul 23.55 WIB Minggu malam, sebagian besar wilayah Aceh tak terkecuali di ibu kota provinsi, Banda Aceh masih gelap gulita.
Masyarakat dari berbagai penjuru terus mengeluhkan kondisi ini bahkan tak jarang yang mengumpat dengan bahasa-bahasa yang sudah di luar kontrol.
Semuanya bermuara pada PLN yang mereka anggap sangat tidak profesional dalam melayani kebutuhan rakyat.
Akibat tidak beroperasinya PLTU Nagan Raya yaitu Nagan-1 dan Nagan-2, mengakibatkan terhentinya distribusi energi listrik ke sejumlah wilayah Aceh yaitu Lhokseumawe, Pidie, Banda Aceh, dan Aceh Besar.
Kondisi yang digambarkan tak ubahnya seperti era konflik itu masih berlanjut hingga menjelang tengah malam, Senin (25/4/2016).
Deputi Manajer Humas dan Hukum PT PLN Wilayah Aceh, Said Mukarram kepada Serambi, Senin (25/4/2016) pukul 09.47 WIB mengatakan, unit pembangkit Nagan-1 sedang masa pemeliharaan hingga 15 Mei 2016, dipersiapkan untuk bulan Ramadhan.
Sedangkan Unit Nagan-2 sejak Minggu (24/4/2016) sore mengalami trouble pada sirkulasi pendingin mesin.
“Temperatur mesin naik karena ada kerusakan pada pendingin mesin. Untuk menghindari risiko yang lebih besar, kami matikan mesin Nagan-2,” kata Said.
Sejak saat itu, suplai listrik hanya bergantung pada transmisi Sumut-Aceh dan PLTMG Arun yang berada pada sistem Sumbagut.
Dia menambahkan, sejak rusaknya parameter control, Kamis 20 April 2016, Unit Nagan-2 baru bisa masuk sistem pada Minggu (24/4) sore.
“Beban listrik masuk secara bertahap. Saat mencapai 10 MW, tiba-tiba mesin mengalami alami bad temperature. Kondisi ini sama seperti radiator mesin mobil yang tidak bisa dipaksakan saat sudah panas,” katanya.
“Pemadaman bergilir yang dilakukan sejak Minggu sore murni karena mesin Nagan-2 mati. Kami kekurangan 30 MW sehingga Lhokseumawe, Sigli, dan Banda Aceh padam,” jelasnya.
Sementara itu, pada pukul 21.00 WIB tadi malam, Said Mukarram kembali menginformasikan kondisi padam total sejak pukul 18.55 WIB tadi malam juga disebabkan trip transmisi 150 KV Binjai, Pangkalan Brandan.
“Khususnya pantai timur mulai dari Pangkalan Susu sampai Banda Aceh padam total (black out) karena masalah di Binjai,” katanya.
Menurutnya, status Nagan-2 menunggu selesainya perbaikan sistem 150 KV Binjai-Brandan. (serambi indonesia/fit/nas)