Usia Baru 8 Tahun, Patto Sayyaf Bakal Jadi Peserta Termuda Unas SD 2016
Anak jenius, Patto Sayyaf, siswa kelas VI SD Multilingual Anak Saleh (MAS), Waru, Sidoarjo, mendapat simpati banyak pihak.
Editor: Sugiyarto
Sebab, menurut regulasi pendidikan bahwa jenjang SD tak boleh ada akselerasi.
Tapi bagi Patto, itu tak ada gunanya. Buktinya, semua pelajaran sekolah kelas VI mampu dilahap dengan baik oleh bocah jenius ini.
"Saya hanya ingin ikut Unas seperti teman-teman. Saya juga sudah ikut try out. Saya ingin jadi astonot agar bisa melayang-layang di bulan," ucap Patto yang jago matematika ini.
Selasa sore tadi, Patto bersama keluarganya mendapat kehormatan diundang Fraksi PDIP DPRD Jatim.
Ketua Fraksi PDIP Sri Untari bersama anggota Fraksi lengkap menerima keluarga Patto. Semua anggota fraksi ini utuh menyambut Patto.
"Berkat perjuangan kita bersama dan advokasi kami, ananda Patto bisa ikut Unas. Kita harus memenuhi hak pendidikan anak jenius ini," ucap Untari.
Untari memberikan hadiah khusus kepada Patto. Bocah yang masih ingusan itu menerima bingkisan spesial.
Karena tubuhnya yang mungil, Patto tenggelam di antara kursi anggota dewan itu. Patto pun diminta naik ke atas kursi di dalam ruangan fraksi.
"Secara sah dan tertulis Dinas Pendidikan Sidoarjo telah memenuhi hak pendidikan Ananda Patto."
"Hanya kendala usia dan mengabaikan kemampuan anak, dia ditolak ikut Unas. Ini jangan sampai terjadi lagi," kata Untari yang akan mengajak Patto ditemukan dengan Presiden ke-5 Megawati.
Wakik Gubernur Jatim Saifullah Yusuf pun sebelumnya terpanggil untuk memperjuangkan Patto. Gus Ipul sampai mendatangi rumah Patto.
"Tidak bisa hak pendidikan anak dihalangi. Namun harus ada pelajaran bahwa lembaga sekolah harus secara berkala melakukan akreditasi," kata Gus Ipul.