Sehari Dua Anggotanya Tewas, Polda Bali Berduka
Korps Bhayangkara Polda Bali, sehari ini berduka. Itu lantaran dua anggotanya tewas mengenaskan.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Korps Bhayangkara Polda Bali, sehari ini berduka. Itu lantaran dua anggotanya tewas mengenaskan.
Adalah Bripka Made Suartawan dan anggota Reskrim Polsek Kuta Utara AA Putu Sudi. Keduanya gugur karena faktor yang berbeda.
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto terkait anggota reskrim Polsek Kuta Utara menyebut, jika korpsnya cukup berduka.
Karena, salah seorang anggotanya tewas ditikam oleh WN Perancis Amokrane Sabet.
Dalam peristiwa itu, Amok menghujamkan Delapan tusukan terhadap AA Putu Sudi. Hingga Putu Sudi tewas saat dilarikan menuju RS.
"Pertama-tama pastinya kami berduka, karena anggota kami meninggal saat menjalankan tugasnya."
"Ada delapan tusukan di badan, leher dan dadanya. Kami pun menembak mati Bule Perancis pelaku penikaman karena melawan," ucapnya, Senin (2/5/2016) di lokasi kejadian perkara Jalan Pantai Berawa Canggu, Kuta Utara, Badung Bali.
Sementara itu, untuk Made Suartama tewas dengan cara cukup tragis. Suartawan meninggal dengan cara menembakkan senpi miliknya ke keningnya.
Cek cok mulut dengan istri menjadi simpulan awal. Dari keterangan keluarga, Suartawan kesal karena istrinya tidak menyetrika baju dinasnya.
Polisi mengakui, Suartawan lolos dalam tes uji kelayakan pemegangan Senpi.
Klasifikasi pemganagan Senpi itu sendiri menyangkut faktor Psikologis hingga tes menembak.
Namun sayang, faktor keluarga membuat Suartawan nekad menekan platuk pistolnya.
"Kami sangat menyesalkan dan cukup berduka. Tidak ada catatan khusus (buruk) pada korban. Kami masih mendalaminya," urai Kabid Humas Polda Bali, Kombespol Heri Wiyanto.