Situs Purbakala Prasasti Kedukan Bukit Sepi Pengunjung
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) yang berlokasi di wilayah Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus Palembang, kondisi sepi pengunjung
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) yang berlokasi di wilayah Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus Palembang, kondisi sepi dari kedatangan pengunjung.
Bahkan pengunjung yang sengaja datang ke lokasi ditemukannya prasasti Kedukan Bukit ini sangat minim sekali.
Dari pantauan Sripoku.com Selasa (3/5/2016), suasana TPKS sepi dari pengunjung.
Meskipun ada beberapa pengunjung yang datang ke lokasi, pengunjung adalah warga sekitar yang hanya bermain untuk menghabiskan waktu kesehariannya dan mayoritas adalah kalangan remaja.
Dilihat dari fisik sejumlah bangunan yang ada di area TPKS, semuanya dirawat dengan baik oleh pihak UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Propinsi Sumsel.
Begitu juga dengan kondisi kebersihan area TPKS yang tampak bersih dan tidak ada tumbuhan rumput liar disembarangan tempat.
TPKS dulunya dikenal dengan nama Situs Karanganyar yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 22 Desember 1994.
"Kalau hari-hari biasa sepi pengunjung. Tapi kalau akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu, memang pengunjung sedikit ramai, tapi hanya orang-orang pacaran saja yang sekedar nongkrong," ujar Usman, penjaga TPKS Palembang.
Meskipun hari libur nasional dan hari libur lainnya, Usman mengatakan, mobilitas pengunjung tidak begitu ramai.
Terkecuali jika di lokasi TPKS ada kegiatan atau acara yang berkaitan dengan sejarah, barulah pengunjung yang datang terbilang cukup ramai.
Entah apa penyebab TPKS sepi dari pengunjung, padahal lokasi TPKS sangat aman dan sudah dirawat dengan baik serta banyak peninggalan sejarah yang bagus untuk diketahui.
"Kalau pengunjung yang benar-benar datang ke TPKS untuk melihat apa yang ada di TPKS, kebanyakan berasal dari luar Palembang yang tujuannya melakukan penelitian sejarah."
"Tiket masuk ke TPKS murah yang hanya Rp3 ribu," ujar Usman yang sudah menjaga TPKS sejak diresmikan pada tahun 1994.(Welly Hadinata)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.