Laporan wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi

TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Jika perizinan ekspor hasil perikanan, tetap bakal dipersulit oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Bupati Belitung, Sahani Saleh (Sanem) bakal mengajarkan melakukan pengiriman secara diam-diam alias menyelundup.

Pasalnya, khusus di Negeri Laskar Pelangi kini persoalan pengiriman ekspor ikan, dan hasil laut lainnya telah menjadi problem. Lantaran pengurusan perizinan berada di lintas Pulau Belitong.

"Saya sih prinsipnya, jika susah-susah nanti, dan orang asing mau menerima, masyarakat aku suruh menyeludup saja."

"Ya dari pada mengurus perizinan terlalu susah, dan nelayan tidak makan, lebih baik begitu," tegas Sanem kepada Posbelitung.com, Rabu (4/5/2016).

Sebab, tidak bisa pengiriman ekspor ikan maupun hasil laut lainnya, merupakan beban bagi kepala daerah.

Lantaran ini, merupakan bagian dari kesejahteraan dan perekonomian rakyat untuk menopang kehidupan.

"Dari pada ikan tidak laku, ikan busuk, lebih baik di selundupkan. Soalnya yang perlu izin ini, apakah nelayan atau pemerintah?"

"Makanya jangan dipersulit, tapi terkadang yang memaknai itu terbalil," jelasnya.

Sanem mengatakan, Belitung memiliki nilai potensi hasil kelautan dan perikanan, khusus untuk ekspor dinilai sangat besar.

Sehingga, kelayakan hidup masyarakat nelayan dengan kondisi saat ini, di anggap bisa memenuhi kebutuhan ekonomi.

"Tapi kalau sekarang ini, nelayan kita disuruh untuk miskin lagi. Saya tidak menyalahkan menteri, tapi menyalahkan aturan kenapa seperti itu."

"Ya kalau ngomong sih muda, tapi fakta di lapangan, jika berurusan dengan provinsi dan pusat sangat susah," pungkasnya.