Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sang Ibu Sempat Curiga Isi Balasan SMS dari Handphone Feby

Meski teman-temannya telah melapor ke polisi, Ningsih ingin turut mencari putrinya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sang Ibu Sempat Curiga Isi Balasan SMS dari Handphone Feby
TRIBUNGJOGJA.COM/JIHAD AKBAR
Sesosok mayat perempuan yang diduga merupakan mahasiswi UGM ditemukan di kamar mandi Gedung S2 dan S3 FMIPA UGM, Senin (2/5/2016) petang. 

NURCAHAYA Ningsih (48), ibunda Febi Kurnia, mahasiswi UGM yang ditemukan tewas, tidak tinggal diam ketika mendengar kabar anak pertamanya hilang.

Ibu tiga orang anak ini langsung terbang ke Yogyakarta dari rumahnya di Batam dan melakukan penelusuran guna mencari keberadaan putrinya itu.

"Saya mendapat kabar, lalu ke Yogya. Saya tiba di Yogya hari Sabtu," ujar Nurcahaya Ningsih (48), ibu almarhumah Febi Kurnia.

Ningsih mengatakan, sesampainya di Yogyakarta, ia lantas menuju kos putrinya di Pogung Baru, Sleman. Di kamar kos, ia tidak menjumpai adanya kejanggalan ataupun barang-barang yang hilang.

"Kamar kosnya rapi, tidak ada yang mencurigakan," katanya.

Meski teman-temannya telah melapor ke polisi, Ningsih ingin turut mencari putrinya. Dari informasi teman kos putrinya, motor Febi diketahui berada di area parkir sekitar Terminal Giwangan.

Ia pun lantas menuju area parkir Giwangan untuk memastikan dan mencari informasi mengenai keberadaan anaknya. Setelah sampai di tempat parkir, memang benar motor jenis matic Mio J milik putrinya ada di sana.

Berita Rekomendasi

Ningsih menanyakan kepada tukang parkir mengenai siapa yang membawa sepeda motor itu dan kapan masuk ke tempat parkir.

"Katanya datang hari Jumat pagi sekitar pukul 09.00. Yang bawa pria dan tidak pakai helm," katanya.

Tak sampai di situ, Ningsih pun mencoba menghubungi nomor handphone Febi. Namun, tidak seperti biasanya, teleponnya tidak dijawab dan justru dibalas dengan SMS.

"Biasanya kalau saya telepon langsung diangkat, tetapi aneh, malah balas SMS," ucapnya.

Dia mengaku sempat menaruh curiga yang membalas SMS bukan lah putrinya, Febi, sebab kata-katanya dan logat bahasanya berbeda.

"Febi itu tidak pernah pakai kata 'aku'. Dia selalu pakai nama 'Febi' dan logatnya itu beda, saya curiganya itu bukan anak saya," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Ningsih mengetahui posisi handphone putrinya ada di daerah Jalan Parangtritis. Namun, ketika teman-temannya mencari ke lokasi, keberadaan Febi tidak juga ditemukan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas