Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Gelar The Other Side of Parahyangan
Era "pasar global" bisa terbaca dari persaingan di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Di sektor pariwisata, persaingan itu sudah lama terjadi, karena itu
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Di sektor pariwisata, persaingan itu sudah lama terjadi, karena itu sudah tidak lagi menjadi isu.
Yang terpenting adalah, persiapan dengan kualitas SDM, agar siap berkompetisi.?Itulah yang tengah dijalankan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Bandung.
Mereka bakal menggelar Travel Mart yang dilaksanakan tanggal 11 - 12 Mei 2016, mendatang di Convention Hall STP Bandung Jl. Dr Setiabudi No. 186 Bandung.
”Sudah 19 kali kami simulasi, tahun ini kami lakukan dengan nyata dan direalisasikan di acara tersebut. Kami akan praktikkan semua transaksi secara nyata dan konkret dengan industri,” ujar Juru Bicara Travel Mart STP Bandung, Mohammad Ibrahim.
Travel Mart itu rutin diselenggarakan tahunan oleh Jurusan Perjalanan sejak tahun 1999. ”Nah, tahun ini kami angkat tema the other side of parahyangan dengan tagline leisure for pleasure,” ujar dia.
Tema tersebut, dipilih karena ingin mengangkat potensi wisata yang ada di Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Barat.
”Kondisi dewasa ini, Pariwisata di Provinsi Jawa Barat mulai berkembang dan mulai dikembangkan, kami optimis, kondisi Pariwisata di Jawa Barat tentunya tidak kalah menarik dengan destinasi yang telah terkenal seperti Bali, Belitung, Yogyakarta ataupun Lombok,” ujar pria yang aktif berkomunikasi dengan media jelang pelaksanaan even akbar di komunitas STP Bandung tersebut.
Ibrahim berharap perhelatannya tersebut berjalan lancar dan bisa mencapai target yang sudah dicanangkan. Yang paling utama adalah, Ibrahim berharap even tersebut berhasil mengarah kepada tujuan utamanya.
”Yakni memperkenalkan dan mempromosikan Jawa Barat, minimal memberi informasi dan edukasi masyarakat soal Pariwisata di Jawa Barat,” tambahnya.
Di acara kali ini, akan terjadi proses interaksi dan transaksi dengan pihak luar. Kata Ibrahim, pihaknya sudah mengundang semua pihak eksternal di acara yang rencananya akan digelar dua hari tersebut.
Pihak-pihak yang diundang: pelaku usaha seperti travel agent dan hotel, organisasi dan komunitas pariwisata, lembaga pendidikan, serta wisatawan umum yang bisa langsung melakukan transaksi di acara tersebut.
Ibrahim memastikan, acara itu akan diliput media, karena itu harus dikombinasikan dengan berbagai kegiatan. Diantaranya adalah, exhibition, table top, gala dinner.
Menpar Arief Yahya menegaskan bahwa keberadaan kampus STP Bandung itu harus memberi manfaat kepada daerah tempat dia berada. Kalau di perusahaan, namanya corporate social reaponsibility atau CSR. Kalau di akademik, sering dinamai "Pengabdian pada Masyarakat."
Jadi masyarakat juga mendapatkan manfaat yang signifikan. "Mempromosikan pariwisata Bandung dan Jawa Barat adalah bentuk kegiatan sosial dari STP Bandung," kata Menpar Arief Yahya.
Bandung, menurut dia, adalah kota kreatif, kota pariwisata, dan kota digital. Memajukan pariwisata Bandung dan Jabar itu sangat berarti buat masyarakat.
"Ekosistem di Bandung sebenarnya sudah memenuhi syarat. Kotanya dingin, alamnya indah, budayanya kuat, jumlah wisman dari Malaysia sudah lumayan. Tinggal infrastruktur terkait 3A, akses yang harus dikejar untuk memaksimalkan kunjungan wisman," kata Arief Yahya.