Kapal Pengiring Pengantin Pria Karam, Satu Wanita Hamil Meninggal
Tiga penumpang kapal karam yang mengantar mempelai pria ditemukan meninggal dunia. Mereka semuanya perempuan dan seorang sedang hamil.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Sarrassani
TRIBUNNEWS.COM, PASER – Kapal nelayan yang ditumpangi sekitar 30 pengantar pengantin pria, karam di perairan antara Desa Selengot dan Desa Tanjung Aru, Kabupaten Paser, Kamis (5/5/2016) sore.
Sampai berita ini ditulis, Jumat (6/5/2016) dini hari, kondisi para penumpang belum dapat dipastikan. Basarnas Balikpapan sudah diberangkatkan menuju lokasi tenggelamnya kapal.
Jumlah penumpang diperkirakan mencapai 30 orang. Belum diketahui apakah rombongan ini sudah pulang atau baru saja menuju lokasi pernikahan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser, Chandra Irwandi, mengatakan jumlah korban selamat maupun meninggal masih simpang siur.
"Infonya rombongan pengantin laki-laki berangkat ke Tanjung Aru naik kapal dari pelabuhan Desa Lori, di tengah perjalanan dihantam ombak. Akibatnya kapal terbalik dan tenggelam," kata Chandra.
Kapolres Paser AKBP Christian Torry memimpin anak buahnya turun ke lapangan membantu evakuasi. "Saya bersama Kapolres Paser dan Kabagops masih tertahan di Lori,” kata Chandra kepada Tribun Kaltim.
Berdasarkan informasi Puskesmas Tanjung Aru, korban meninggal dunia tiga wanita, yakni Mardiana, Hapsah dan Umi Kalsum dari Desa Damit, Kecamatan Pasir Belengkong.
"Ada tiga teridentifikasi meninggal dunia, usianya masih belum tahu, tapi semua perempuan dewasa. Salah satunya mengandung. Sedangkan korban selamat dan jumlah rombongan pengantin laki-laki belum diketahui,” kata Chandra.
Selain Basarnas Balikpapan, Brimob Polda Kalimantan Timur dan PT Kideco Jaya Agung ikut membantu mengevakuasi korban kapal tenggelam.
Anggota DPRD Paser, H Abdullah, turut prihatin atas musibah yang menimpa rombongan pengantin laki-laki. Untuk membantu para korban, ia bertahan di Tanah Grogot.
"Kami minta membantu di sini untuk memobilisasi mobil operasional dan ambulans. Kalau diperlukan kita juga membantu mobil jenazah," kata Abdullah.
"Saya dapat info dari Desa Selengot ada 16 orang rombongan pengantin laki-laki yang selamat, sedangkan yang meninggal di Tanjung Aru infonya ada lima orang,” imbuh dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.