Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Samad Dukung Pemangunan Jembatan Kapuas 3, Tapi Bingung Rumah dan Warungnya Bakal Tergusur

Ia mengaku telah sejak kecil tinggal di rumah tersebut, bahkan hingga kini dapat membesarkan usaha rumah makan miliknya.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Samad Dukung Pemangunan Jembatan Kapuas 3, Tapi Bingung Rumah dan Warungnya Bakal Tergusur
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ BORNEO SKY CAM
Foto udara kawasan Pulau Panjang yang akan menjadi lokasi pembangunan Jembatan Kapuas 3. Pulau ini, selain menjadi lokasi tempat konstruksi penghubung jembatan, disini juga akan dibangun jalan, Sabtu (7/5/2016) 

Dengan mempekerjakan sebanyak enam karyawan, Samad bersama istrinya, Kartini (52) dan tiga orang anaknya, Halijah (26), Novera Fitriani (14), Doni Fadlan (11). Doni kini mengelola dan tengah mengembangkan Rumah Makan Latansa.

"Selain tinggal di rumah ini, di sini juga sebagai tempat mata pencaharian saya. Karyawan saya ada enam, tingkat pendidikannya macam-macam, ada yang S1, SMA dan SMP," paparnya

Samad kembali menegaskan, ia sama sekali tak menghalangi rencana pembangunan oleh pemerintah.

Namun selain rumah dan lahan, menurut Samad, pemerintah juga perlu mempertimbangkan usahanya.

Karena menurutnya, tak mudah mengelola usaha tersebut, sejak merintis awal hingga kini dapat berkembang.

Dalam kurun waktu sekitar dua tahun ini, menurutnya omset usaha rumah makannya tersebut terus meningkat setiap bulan. Yang diduganya karena disebabkan perkembangan dunia usaha di kawasan tersebut.

"Sekian puluh tahun, sampailah omset saya sekarang sekitar Rp 4,5 juta hingga Rp 6 juta perhari. Karena selain ini, kami juga melayani pemesanan katering," papar Samad.

Berita Rekomendasi

Usaha tersebutlah yang menurut Samad, diandalkan selama ini untuk menopang kebutuhan hidup keluarga, hingga karyawannya. Baik untuk biaya pendidikan anak-anaknya.

Jauh sebelum adanya kabar rencana pembangunan jembatan tersebut, Samad mengisahkan ia telah merencanakan untuk mengembangkan rumah makan miliknya dapat menjadi restoran.

"Saya bisa lepas lah ya, tapi karyawan saya, itu juga perlu dipertimbangkan. Kalau ditanya mendukung, saya tetap mendukung," terangnya

Jika lokasi rumahnya tersebut positif menjadi lahan rencana pembangunan jembatan. Samad mengaku masih bingung untuk berpindah tempat tinggal.

Karena ia sama sekali sudah tak memiliki lahan yang sesuai dengan kondisi kediamannya kini, yang selain menjadi tempat tinggal juga menjadi tempat usaha.

"Saya ini masih belum jelas mau lari kemana, karena merintis usaha ini kan tidaklah semudah itu kan. Biar pun itu pindah, kan tidak mudah dan cepat. Lahan sih ada, tapi kaplingan, ndak bisa untuk buka usaha. Kalau untuk buka usahakan tentu harus strategis seperti di sini," sambung Samad.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas