Bocah Kurir Ganja Menangis Dipertemukan dengan Ibunya, Tak Lain Bandarnya
SNA (13) akhirnya dipertemukan dengan orangtuanya, KA (33), setelah keduanya hampir dua minggu terpisah. SNA dijadikan kurir ganja oleh ibunya.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
"Beberapa hari belakangan SNA sakit. Diduga dia depresi karena tidak betah di shelter dan ingin bertemu dengan ibunya," terang Nanda.
Melihat kondisi SNA yang terus menangis dan hanya ingin bertemu ibunya, Komnas PA berkoordinasi dengan Dinas Sosial kemudian membawanya menemui ibunya di Polresta Pekanbaru.
"Awalnya SNA tidak mau balik lagi ke shelter dan hanya ingin tidur dengan ibunya di Mapolresta. Tapi setelah dibujuk, SNA akhirnya mau melepas ibunya," terang Nanda.
Meski demikian, SNA ingin selama tinggal dan tidur di shelter ditemani orang-orang Komnas PA.
"Jadi kami akan saling bergantian menemani SNA. Sembari kita juga menunggu pihak keluarga yang bisa merawat SNA," ungkap Nanda.
Kasatres Narkoba Polreta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza, mengatakan KA sudah dalam proses sidik berdua dengan Syaiful, pemasok ganja asal Aceh.
"Sudah dalam proses sidik. Sedangkan untuk SNA dilakukan proses hukumnya melalui diversi," ujar Iwan.