Lelaki Tiga Istri Ini Gagahi Pelajar 16 Tahun dalam Mobil Travel
Korban hanya diam pasrah dan mengucap istigfar berkali-kali namun pelaku terus memperkosa korban.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMUILIH - Muhammad Hasan Basri alias Husni alias Masni alias Oni (38), warga Jalan Arimbi No 14 RT 02 RW 03 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur tega memperkosa sebut saja Bunga (16), warga Muaraenim.
Padahal sopir travel ini telah memiliki tiga istri dan empat orang anak.
Bunga diperkosa saat hendak pulang ke rumahnya di Kabupaten Muaraenim.
Saat itu pelaku membawa Bunga dan memperkosa korban di Jalan Nigata Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur, pada Minggu (6/3/2016).
Pemerkosaan dilakukan pelaku di mobil travel plat hitam Avanza BG 1612 DD.
Petugas yang terus memburu pelaku selama dua bulan akhirnya berhasil meringkus M Hasan Basri di tempat persembunyiannya di kediamaan orang tuanya di kawasan Kenten Sako Kecamatan Sako kota Palembang, Selasa (10/5/2016) malam.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kemudian diamankan di Mapolres Prabumulih.
Di hadapan petugas, Hasan mengaku pemerkosaan bermula ketika dirinya yang sehari-hari menyopiri travel plat hitam hendak menuju Prabumulih, Minggu (6/3/2016) sekitar pukul 19.00.
Saat itu korban naik travel dari simpang empat Jalan Kol Atmo Palembang dengan tujuan Muaraenim, selanjutnya bersama seorang ibu-ibu dengan tiga anaknya berangkat menuju Prabumulih.
"Saat menjemput penumpang ibu itu saya sudah berpikir memperkosa korban lalu kemudian kami berangkat ke Prabumulih, setelah sampai Prabumulih saya beli jamu obat kuat di Jalan Lingkar dengan tujuan untuk memperkosa korban," ujarnya.
Hasan mengatakan, selanjutnya setelah minum jamu, dirinya kemudian mengantar penumpang ibu-ibu lebih dulu ke Jalan Padat Karya Prumnas Vina Sejahtera 2 dan menuju Kelurahan Sukajadi untuk mengantar paket.
"Saya pesankan nanti akan dioper ke mobil Muaraenim di rumah makan siang malam, lalu saya ajak lewat Jalan Nigata. Dia sempat bertanya kenapa lewat sana yang sepi, tapi saya jawab biar cepat sampai," lanjutnya.
Lalu di perjalanan Jalan Nigata, mobil dihentikan pelaku dan selanjutnya pelaku langsung meremas payudara korban sembari meminta dilayani.
"Dia bilang jangan kak, saya masih sekolah, saya yang nafsu langsung pindah kursi tengah dan menarik tubuh korban dengan ancaman lalu saya buka jilbab, baju serta pakaian dalam korban dan melepas pakaian saya," katanya.
Hasan menuturkan, setelah itu dirinya meminta Bunga berguling dan memaksanya jangan melawan agar tidak dibunuh.
Korban kemudian diam pasrah dan mengucap istigfar berkali-kali namun pelaku terus memperkosa korban.
"Lalu dia cakar muka saya dan berontak. Saya yang sudah nafsu kemudian mengeluarkan di perut korban. Lalu dia bilang sadar kak, ngucap dan saya kemudian mengucap istigfar," katanya seraya setelah kejadian mengancam akan membunuh korban dan jangan melapor.
Hasan mengatakan, dirinya mengemis ke korban agar tidak dilaporkan ke polisi dengan alasan dirinya memiliki anak banyak, mobil kredit dan banyak tanggungan hidup.
"Saya antar dia ke travel di Siang Malam, lalu saya ancam jangan melapor biar tidak saya bunuh. Setelah saya antar, saya pulang," tuturnya.
Setelah mengetahui korban melapor, pelaku kabur ke rumah orangtuanya di Palembang.