Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

23 Tahun Indra Azwan Tak Henti Berjuang Mencari Keadilan untuk Anaknya yang Tewas Ditabrak Polisi

23 tahun sudah Indra Azwan, warga Malang Jawa Timur mencari keadilan untuk kematian anaknya 23 tahun silam yang meninggal ditabrak oknum polisi.

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
zoom-in 23 Tahun Indra Azwan Tak Henti Berjuang Mencari Keadilan untuk Anaknya yang Tewas Ditabrak Polisi
Tribun Medan / Azis
Indra Azwan (53) warga Malang, mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Jalan Hindu, Kota Medan, Kamis (18/2/2016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM JOGJA - 23 tahun sudah Indra Azwan, warga Malang Jawa Timur mencari keadilan untuk kematian anaknya 23 tahun silam yang meninggal ditabrak oknum polisi.

Dia sendiri sudah mencari keadilan dari satu presiden ke presiden berikutnya, namun bukannya mendapat penyelesaian dia justru diminta menutup kasus kematian anaknya tersebut.

Bahkan presiden SBY sewaktu masa jabatannya pernah memberinya sejumlah uang yang diduganya sebagai uang damai namun kemudian dikembalikannya.

Dia bahkan balik melaporkan suami Anny Yudhoyono tersebut ke KPK.

"Pada 2010 saya diberikan uang Rp 25 juta oleh SBY, mungkin ingin menyuap saya agar tak memperpanjang kasus ini."

"Tapi saya tidak mau dan saya laporkan pada KPK terkait hal tersebut," ceritanya saat ditemui di Komplek Gubernur DIY Kepatihan Yogyakarta Jumat (13/5/2016).

Berita Rekomendasi

Bahkan sampai sekarang dia masih menyimpan kuitansi penerimaan uang tunai yang berlogo setneg.

Kini dengan presiden yang berganti secercah harapan kembali dilambungkannya untuk penyelesaian kasus anaknya.

Dia menganggap Jokowi adalah presiden yang mau memperhatikan rakyat kecil seperti dirinya.

"Saya tagih janjinya yang mau berpihak pada rakyat kecil, saya rakyat kecil cuma mau minta keadilan, berikan penabrak anak saya hukuman yang pas sesuai porsinya," ujarnya.

Keinginan untuk bertemu Presiden Jokowi sendiri sudah beberapa waktu lalu disampaikan dan mengirim surat secara resmi.

"Sekarang tinggal menunggu dipanggil dan saya siap menceritakan semua kisah saya ini," ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual makanan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas