12 Nyawa Warga Jambi Melayang Diterjang Banjir
Bencana banjir yang melanda Provinsi Jambi ternyata cukup berdampak bersar bagi warga yang terkena.
Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bencana banjir yang melanda Provinsi Jambi ternyata cukup berdampak bersar bagi warga yang terkena.
Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi sudah 12 orang tewas akibat bencana hidrologi ini. Terhitung dari Desember 2015 hingga April 2016.
Korban jiwa paling banyak terjadi di Kerinci sebanyak lima orang. Tiga korban di Sungai Penuh, dua di Kabuoaten Bungo, dan dua orang di kota Jambi dan Kabupaten Merangin.
Banjir sudah merendam 117 desa dari 57 kecamatan di hampir setiap kabupaten kota di Provinsi Jambi.
Sebanyak 7.029 rumah rusak diterjang banjir. Kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Bungo, dengan angka kerusakan mencapai 3.418 bangunan rumah.
Sementara, di Kabupaten Tebo sebanyak 1.206 rumah rusak selama terjadi banjir.
Selain bangunan rumah, banjir juga mengakibatkan 22 sekolah rusak. 12 sekolah diantaranya rusak di Kabupaten Merangin.
Banir juga merusak 12 sarana Ibadah di sejumlah kabupaten Kota. Enam sarana kesehatan dan memutuskan delapan jembatan yang menjadi akses warga.
Sebanyak 10 fasilitan umum dan 15 titik Jalan di provinsi Jambi juga rusak akibat banjir selama lima bulan terakhir.
Kepala BPBD Provinsi Jambi, Arif Munandar dikonfirmasi tribun mengatakan, pihaknya belum dapat menghitung berapa jumlah kerugian materil akibat bencana banjir empat bulan terakhir.
"Laporan yang baru kami terima merangin ada mengajuan untuk perbaikan 50 milyar, itu untuk fasilitas. Yang lain belum tau,"kata Arif.
"Kerusakan cukup banyak memang. Seprti di bungo ada beberapa jembatan gantung putus,"sambungnya.
Ia menambahkan Meski sudah memasuki peralihan musim dari penghujan ke kemarau. Namun, potensi hujan masih tetap ada.
"Informasi dari BMKG untuk wilayah timur sudah masuk peralihan. Tapi, di wilayah barat provinsi jambi masih ada potensi hujan,"kata Arif, Minggu (15/6/2016).
"Sperti di siulak, kerinci masih ada banjir kemarin. Artinya kita tetap mengimbau warga untuk tetap waspada,"katanya. (Dnu)