Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Biang Kerok Pemerkosa Siswi SD Diusir Warga Klaten

Warga sepakat untuk mengusir salah satu keluarga yang anaknya menjadi biang kerok pemerkosaan massal terhadap siswi SD di Klaten.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Keluarga Biang Kerok Pemerkosa Siswi SD Diusir Warga Klaten
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sat Reskrim Polres Klaten menetapkan enam remaja yang merencanakan pemerkosaan terhadap LS (11), bocah kelas enam sekolah dasar di Jatinom.

Dari keterangan keenam tersangka terdapat empat pelaku yang sudah menggauli korban, sedangkan dua lainnya ikut membantu dengan cara memegangi korban agar tidak berontak.

"Ada empat yang telah memperkosa korban dan dua lainnya membantu upaya tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Farial Ginting, Minggu (15/5/2016).

Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Rg (17), EG (17), dan RI (15), ketiganya masih pelajar, dan SL (17), MHN (15), dan YS (17), ketiganya pengangguran.

Kendati telah menetapkan tersangka, Farial enggan menyebutkan peran masing-masing tersangka.

Terkait kronologis kejadian, Farial mengatakan pada Rabu (11/5/2016) tersangka meminta teman perempuannya untuk menjemput LS di rumahnya. Kemudian oleh teman perempuan tersangka, LS diajak ke rumah salah satu tersangka di Dusun Sribitan, Puluhan, Jatinom.

“Awalnya korban diajak main, jalan-jalan, dan diboncengkan oleh teman perempuan tersangka. Akhirnya ke rumah salah satu tersangka, di situ korban diperkosa,” ungkap dia.

Berita Rekomendasi

Meski memiliki peran, namun Farial enggan menyebutkan identitas dan status teman perempuan tersangka. Bahkan perempuan misterius tersebut tidak masuk dalam deretan tersangka dalam kasus ini.

“Yang berstatus tersangka, yang kami amankan enam orang ini saja,” ujar dia.

Seorang tersangka yang rumahnya dijadikan tempat pemerkosaan terhadap LS (11), EG, dikenal sebagai remaja bengal dan sering membuat onar. Pelaku kerap mengajak teman-temannya pesta miras.

Warga setempat, Janiar Putro (25), mengatakan warga sudah beberapa kali memperingatkan EG atas perilakunya, namun ia terus mengulangi.

Perilaku EG semakin menjadi saat rumah keluarganya kosong ditinggal orangtuanya.

Pantauan Tribun Jateng, rumah yang menjadi lokasi pemerkosaan itu tampak lengang. Terlihat beberapa orang masuk keluar rumah untuk mengangkut barang-barang ke dalam truk angkut.

Warga Dusun Sribitan, Desa Puluhan, Jatinom telah memutuskan mengusir keluarga komplotan pelaku pemerkosa siswi SD.

Minggu (15/5/2016) pagi, warga berkumpul di depan rumah milik keluarga EG (17). Warga menyampaikan surat pernyataan dari warga RT 18 dan 19 RW 7.

Dalam surat pernyataan tersebut disebutkan warga menolak status kependudukan keluarga EG yang selama ini tinggal di dusun tersebut.

Ketua RT 19, Budi Santoso, mengatakan sikap warga sudah memuncak. Dari hasil musyawarah, warga menyuarakan hal sama, tidak menghendaki EG sekeluarga masih tinggal di dusun setempat.

"Setelah kami rembug bersama, ternyata warga satu suara. Pengurus RT kemudian mengakomodasi suara warga melalui surat pernyataan tersebut," ungkapnya. (Laporan cetak Tribun Jateng, 16 Mei 2016)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas