Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenazah Pasien Gagal Jantung Diangkut Pakai Motor, Puskesmas Tolak Pinjamkan Ambulans

Pihak Puskesmas To Madising menolak mengantar jenazah pasien gagal jantung menggunakan ambulans, sehingga keluarga membawa pakai motor.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Jenazah Pasien Gagal Jantung Diangkut Pakai Motor, Puskesmas Tolak Pinjamkan Ambulans
Tribun Timur/Mulyadi
Suasana warga melayat almarhum Syamsu Alam, warga Kelurahan Mattirosompe, Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi

TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Meninggal setibanya di Puskesmas To Madising, Senin (16/5/2016) malam, keluarga membawa jenazah Syamsu Alam alias Tele (25) menggunakan motor.

Unding, ayah korban, menjelaskan pada Selasa (17/5/2016), anaknya tidak enak badan sehingga dibawa ke Puskesmas To Madising tapi nyawanya tak tertolong setibanya di sana.

"Awalnya tidak enak badan sehingga kita ke Puskesmas tetapi disana meninggal," ujar Unding, warga Mattirosompe, Bacukiki Barat, Kota Parepare.

Ia sudah mengikhlaskan kematian putranya, tapi kecewa terhadap pelayanan kesehatan tidak maksimal yang didapat anaknya tersebut.

Korban yang meninggal di Puskemas terpaksa diangkut menggunakan motor untuk dibawa pulang ke rumah duka. Puskesmas To Madising menolak membawa almarhum menggunakan ambulans.

"Puskesmas menolak mengangkut menggunakan ambulans karena katanya hanya diperuntukkan orang sakit," jelas Ketua RW 5, Kelurahan Mattirosompe, Mislimin.

Berita Rekomendasi

Terpisah, Kepala Puskesmas To Madising, dr Linda, berujar, "Dari hasil pemeriksaan, korban diduga meninggal karena gagal jantung."

Linda mengatakan, secara pasti pihak medis tidak mendiagnosa tubuh korban karena langsung dibawa keluarganya ke rumah duka.

"Hasil resume perawat, warga Mattisompe yang meninggal ini memang sudah gawat saat dibawa ke Puskesmas dan setelah diberikan bantuan oksigen dan jantungnya dipompa tetapi tidak merespon dan dinyatakan meninggal dunia," jelas dia.

Linda menambahkan, jenazah diduga gagal jantung karena kehabisan oksigen yang terlihat dari luka lebam di dada dekat leher.

Ia mengakui pihaknya bersalah lantaran tak bisa mengantar jenazah menggunakan mobil ambulans yang memang diperuntukkan membawa orang sakit bukan jenazah.

"Kami akui salah tetapi memang secara aturan ambulance tidak bisa digunakan mengangkut jenazah," jelas dia sambil menambahkan, lantaran sudah malam petugas jaga tak berani membawa ambulans.

"Petugas tidak berani ambil sikap. Seandainya saya di Puskesmas saya mintakan gunakan langsung ambulans," sambung dia.

Linda sudah datang ke rumah korban untuk meminta maaf tetapi keluarga korban menyesalkan tidak adanya pelayanan Call Center 112 padahal sudah menghubungi tetapi tidak merespon.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas