Polda Sulut Naik Kelas Jadi Tipe A, Brigjen Marpaung Bersyukur
Sekian lama berjuang, Kapolda Sulawesi Utara, Brigjen Wilmar Marpaung, bersyukur akhirnya Polda Sulut naik peringkat menjadi tipe A.
Penulis: Fine Wolajan
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sekian lama berjuang, Kapolda Sulawesi Utara, Brigjen Wilmar Marpaung, bersyukur akhirnya Polda Sulut naik peringkat menjadi tipe A.
Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi resmi mengeluarkan surat Nomor B/1741/M.PANRB/5/2016 tentang status Polda Sulut menjadi tipe A.
"Kita bersyukur Sulut bisa lolos. Dari empat polda yang mengusulkan, hanya Sulut dan Kalbar yang lolos. Riau dan Lampung tak lolos," ujar Marpaung di Polda Sulut, Rabu (18/5/2016).
Menurut dia, banyak keuntungan jika Polda Sulut menjadi tipe A, di antaranya sarana dan prasarana meningkat, jumlah personel bertambah, jenjang kepangkatan, anggaran dan aspek lainnya.
"Ini juga akan berdampak pada masyarakat. Kinerja tentunya meningkat. Lebih baik dari sebelumnya. Kalau sama saja, mending tak usah naik tipe," ujar Marpaung.
"Kalau memang jadi, saya minta masyarakat koreksi dan evaluasi. Kapoldanya bagaimana, pejabatnya bagaimana. Masyarakat mengawasi. Itu akan jadi pertimbangan Menpan dan pimpinan Polri," imbuh dia.
Antisipasi Santoso
Alasan Polda Sulut dan Kalbar lolos menjadi tipe A, karena kedua daerah ini merupakan perbatasan, namun posisi Sulut lebih riskan dibanding Kalbar.
"Kalbar berbatasan dengan Malaysia, yang kita lihat aman-aman saja. Sementara kita berbatasan dengan Filipina, yakni teroris Abu Sayyaf. Serta Poso, ada kelompok Santoso," ungkap Kapolda.
Pertimbangan lain Polda Sulut harus naik tingkat jadi tipe A yakni potensi kejahatan transnasional. Belum lama ini Tim Manguni berhasil mengungkap dua kasus warga Taiwan dan Cina.
"Selain itu kejahatan seperti peredaran senjata api, narkoba serta perdagangan manusia," ujar dia.
Marpaung turut mengapresiasi pemberantasan kriminalitas dan kejahatan jalanan berkat tim khusus yang dibentuk di antaranya Barracuda, Manguni dan timsus di tingakt Polres.
"Kita bersyukur bisa melakukan itu. Kriminalitas menurun jauh. Mendapat apresiasi banyak pihak. Tentu ini akan terus kita tingkatkan," tegas dia.
Ia mengimbang warga mewaspadai pergerak pelaku teror di perbatasan, misalnya potensi kelompok Santoso yang sudah terjepit di Palu tak menutup kemungkinan melarikan diri ke Sulut.
"Satgas Operasi Tinombala mengejar Santoso dan kawan-kawan. Antisipasi jika mereka sudah dalam keadaan terjepit, agar tak melarikan diri di Sulut," pinta Marpaung agar jajaran waspada.
Kemungkinan tersebut terbuka lebar mengingat hutan Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulut berbatasan. Siapa yang menyangka kelompok Santoso masuk ke Sulut lalu menyeberang ke Filipina.
"Begitu pula sebaliknya. Dari Filipina masuk ke Sulut. Lalu mereka ke Poso. Polair dan intelijen maksimal bekerja, monitor lewat informasi," ucap Marpaung.