Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim DVI Tak Ada Niat Memperlambat Proses Pemeriksaan Jenazah Korban Banjir Bandang

Menurut Setyo, dalam mengidentifikasi jenazah, ada lima tahapan yang perlu dilalui. Proses ini dilaksanakan agar jenazah tidak tertukar.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tim DVI Tak Ada Niat Memperlambat Proses Pemeriksaan Jenazah Korban Banjir Bandang
Tribun Medan/Array A Argus
Dari kiri ke kanan, Ketua Tim DVI Polda Sumatera Utara, Kombes Setyo Purwanto, Kepala RS Bhayangkara, Kombes Farid Amansyah dan Tim DVI yang melakukan pemeriksaan data posmortem korban banjir bandang. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim Disaster Victim Idetification (DVI) Polda Sumatera Utara menegaskan pemeriksaan jenazah korban banjir bandang di air terjun Dua Warna, Desa Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang sama sekali tidak lamban.

Menurut Ketua Tim DVI Polda Sumut, Komisaris Besar Setyo Purwanto, mereka hanya menjalankan prosedur sesuai aturan yang berlaku.

"Bagi masyarakat, kami minta untuk dimaklumi. Pemeriksaan jenazah ini bukan sama sekali lamban sebagaimana isu yang ada selama ini," kata Setyo di RS Bhayangkara Medan, Rabu (18/5/2016).

Menurut Setyo, dalam mengidentifikasi jenazah, ada lima tahapan yang perlu dilalui. Proses ini dilaksanakan agar jenazah tidak tertukar.

"Langkah pertama, kami melakukan pengumpulan data dan korban yang ada di TKP. Kemudian, kami melakukan pemeriksaan terhadap jenazah," ungkap Setyo.

Dalam hal pemeriksaan jenazah, kata Setyo, dilakukan pengumpulan data-data posmortem berupa data primer dan sekunder.

Berita Rekomendasi

Dalam pemeriksaan data primer, diperiksa sidik jari, gigi geligi, DNA.

Sementara data sekunder, adalah tanda-tanda di tubuh korban berupa bekas operasi atau tanda lahir.

Setelah pemeriksaan ini dilakukan, barulah petugas melakukan rekonsiliasi terhadap semua data yang ada.

"Bila semua data cocok, maka jenazah akan kami rilis," ungkap Setyo.

Setelah proses dilaksanakan, barulah masyarakat bisa membawa jenazah keluarganya.

"Jadi, sekali lagi kami tegaskan, tidak ada niat kami untuk memperlambat pemeriksaan ini," ujarnya.

Dari informasi yang diperoleh Tribun Medan (Tribunnews.com Network), 11 dari 16 jenazah yang sudah teridentifikasi diantaranya Riyantio Fandy (26), Rafki (22), M Gusti Dwi Prasetyo (21), M Iqbal (21), Dwi Hastuti Ningsih (19), Rizki Ayu Zahra. Nasution (17), Melida Gunung Sari (23), Ade Riana Sihombing (21), Gustinaris Diah Pratiwi (17), Wazzah Hazirah Marpaung (20), dan Muchlis Alaudin (22). (ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas