Jenazah ke-17 Korban Banjir Bandang Masih Diidentifikasi Tim DVI
Jenazah ke-17 korban banjir bandang Air Terjun Dua Warna, Desa Sirugun, Kecamatan Sibolangit, saat ini menjalani proses identifikasi.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Jenazah ke-17 korban banjir bandang Air Terjun Dua Warna, Desa Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang saat ini menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.
Jenazah ke-17 itu ditemukan di Sungai Betimus Desa Sukamakmur, Kecamatan Sibolangit, Kamis (19/5/2016) sore berjenis kelamin perempuan.
"Ya, benar, saat ini kami dan Tim DVI masih berusaha keras mengidentifikasi jenazah korban. Jenazahnya tiba tadi malam di rumah sakit," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, Komisaris Besar Farid Amansyah, Jumat (20/5/2016).
Menurut Farid, pihaknya akan terlebih dahulu memeriksa sidik jari korban. Bila mengalami kesulitan, Tim DVI akan memeriksa gigi geligi dan DNA korban.
Terkait penemuan jenazah ke 17 ini, tim Badan SAR Nasional dengan Camat Sibolangit sempat terlibat adu mulut.
Camat Sibolangit bernama Amoz dikabarkan melarang petugas Badan SAR Nasional mengevakuasi jasad korban dari lokasi penemuan.
Alasan Camat Sibolangit ini juga cukup klise. Ia melarang petugas Badan SAR Nasional melakukan evakuasi karena selama ini namanya tidak dimuat dalam pemberitaan.
Sementara itu, Camat dan warga menuding bahwa Tim Badan SAR Nasional bergerak lamban melakukan pencarian sisa jenazah korban bandang.
Selama ini, kata warga, pencarian lebih banyak dilakukan oleh warga sekitar.
Meski begitu, Kapolresta Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto sempat meminta semua pihak bersabar. Evakuasi jenazah, katanya, harus dilakukan dengan cepat. (ray/tribun-medan.com)