Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suami Bella Saphira Sosialisasikan Bahaya Komunis kepada Pelajar

Pangdam berencana membuat sekolah kebangsaan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda dalam menangkal pengaruh negatif tersebut.

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suami Bella Saphira Sosialisasikan Bahaya Komunis kepada Pelajar
Tribun Timur/Fahrizal Syam
Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Semakin banyaknya simbol palu arit milik komunis yang menyebar di masyarakat belakangan ini ditanggapi oleh Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti sebagai sebuah ancaman yang harus dihentikan.

Untuk itu, Pangdam berencana membuat sekolah kebangsaan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda dalam menangkal pengaruh negatif tersebut.

"Sekolah kebangsaan berangkat dari ancaman yang terjadi saat ini, ancaman itu berada pada semua segmen masyarakat, ada kekerasan, radikalisme, terorisme, narkoba, begal dan segala macam termasuk munculnya simbol-simbol komunis," kata Agus, Kamis (19/5/2016).

Suami Bella Saphira ini mengatakan awal Juni nanti ia akan mengumpulkan seluruh pelajar tingkat SMA yang ada di wilayah Kodam VII Wirabuana.

"Awal Juni kita kumpulkan anak-anak SMA dulu yang ada di seluruh wilayah Kodam Wirabuana. Kita fokus di 37 wilayah Kodim, satu kodim minimal 1.000 siswa yang dikumpulkan. Kita sosialisasikan apa itu komunisme dan ancamannya, agar mereka memahami sejarah komunisme," terangnya.

Ia mengatakan, langkah yang ia ambil itu sebagai sebuah pencerahan kepada masyarakat, untuk membentengi masyarakat dari ancaman nirmilter seperti paham kapitalis, komunis, radikal, terutama generasi muda.

Berita Rekomendasi

"Generasi muda kita harus jadi cerdas, memahami perkembangan situasi, dan mampu bersaing di era perkembangan saat ini yang mana kita menghadapi ancaman berupa paham yang salah," ujar dia.

Permasalahan simbol komunis yang masih menuai pro dan kontra di tengah masyarakat dirasa oleh Agus penting untuk diluruskan.

"Banyak pemahaman yang tidak sama, ada yang mengatakan komunis boleh, ada yang bilang tidak boleh, harus dilawan. Intinya jangan buat masyarakat dalam keragu-raguan, kita harus tegaskan itu adalah ancaman yang harus dihentikan," tegasnya.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas