Kodim, FPI dan Pemuda Pancasila Ancam Bubarkan Nobar Film 'Pulau Buru'
Kondisi ini pula yang menyebabkan Polrestabes Surabaya tak memberi izin Aliansi Literasi Surabaya menggelar acara nonton bareng
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tak hanya ormas FPI dan Pemuda Pancasila (PP), tekanan yang diterima dari pihak Polrestabes Surabaya juga datang dari aparat Kodim Tenggilis Mejoyo dan Satpol PP setempat.
Kondisi ini pula yang menyebabkan Polrestabes Surabaya tak memberi izin Aliansi Literasi Surabaya menggelar acara nonton bareng (nobar) dan diskusi film Pulau Buru Tanah Air Beta.
Kegiatan itu rencananya diselenggarakan di Warung Mbah Cokro, Jumat (20/5/2016) malam. Selain nobar panitia juga menggelar diskusi dengan narasumber Saleh Mukadar, politikus PDI Perjuangan yang juga warga Pulau Buru, dan Airlangga Pribadi, dosen FISIP Universitas Airlangga.
Setelah tak mendapat izin dari Polrestabes Surabaya, panitia kemudian melakukan koordinasi dengan pemilik Warung Mbah Cokro.
“Sorenya (Jumat, 20/5) kami koordinasi dengan Bapak Zurqoni (pemilik Warung Mbah Cokro, Red), dan Kasatintel Polsek Tenggelis Mejoyo, Bapak Suwito. Kami dapat kabar pihak Kodim bersama Satpol PP akan membubarkan acara jika tetap dilanjutkan,” beber Achmad Assifa, Koordinator Aliansi Literasi Surabaya.
Semula panitia berkukuh, jika tidak diijinkan memutar film Pulau Buru, mereka tetap ingin acara diskusi bisa tetap diselenggarakan. Namun, keinginan itu pun tak disetujui oleh Polrestabes Surabaya.
“Setelah berembug bersama diputuskan bahwa acara nonton bareng ditunda dan dilanjutkan konferensi pers yang melibatkan pihak kepolisian,” tandas Achmad. (Achmad Pramudito)