Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga karena Cinta Ditolak, Lega Nekat Sayat Leher Pacarnya

Lega dan Ita baru tiga bulan menjalin hubungan asmara. Keduanya bekerja di sebuah toko bangunan di bilangan Jimbaran.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Diduga karena Cinta Ditolak, Lega Nekat Sayat Leher Pacarnya
Istimewa
Lega (27) (kanan) nekat menyayat leher pacarnya, Ita Haumin (26) (kiri) di Jimbaran, Kamis (19/5/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Diduga sakit hati cintanya ditolak, Lega (27) nekat menyayat leher pacarnya, Ita Haumin (26), di tempat kos korban, Jalan Uluwatu 66 X, Lingkungan Tengah Pecatu, Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (19/5/2016) malam.

Kini pria asal Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) ini ditahan polisi.

Sementara pacarnya, Ita, masih dirawat intensif di RSUP Sanglah, Denpasar.

Lega dan Ita baru tiga bulan menjalin hubungan asmara. Keduanya bekerja di sebuah toko bangunan di bilangan Jimbaran.

Hingga Kamis (19/5/2016) petang, hubungan keduanya baik-baik saja.

Persoalan muncul sekitar pukul 22.00 Wita. Keduanya terlibat pertengkaran hebat.

"Selang berapa lama tak ada suara, saya curiga ada sesuatu. Tuan kos lihat ke lantai dua dan melihat korban tergeletak bersimbah darah. Saya langsung bawa Ita ke RS Kasih Ibu untuk dirawat, pemilik kos lapor ke Polsek Kuta," ujar seorang rekan kos korban yang enggan menyebutkan namanya di Mapolsek Kuta, Jumat (20/5/2016).

Berita Rekomendasi

Karena luka yang dialami Ita cukup serius, termasuk luka tusuk di perut, korban dirujuk ke RSUP Sanglah.

Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra menjelaskan, sebelum terlibat pertengkaran, korban dan pelaku membicarakan kelanjutan hubungan asmara keduanya.

Diduga karena cintanya ditolak, pelaku naik pitam dan menyayat leher korban.

Pelaku, kata Latra, membawa pisau dapur dari tempat kosnya di Jalan By Pass Nurah Rai, Gg Gaing Mas, Jimbaran.

Saat pacaran korban pernah minta uang kepada pelaku sebesar Rp 300 ribu. Karena putus, pelaku meminta kembali uang itu, namun korban tidak mau mengembalikannya. Dari situlah muncul pertengkaran sampai leher dan perut korban disayat,” ujar Wayan Latra.

Pelaku berhasil ditangkap setelah polisi meneleponnya dan mengaku sebagai teman sekampungnya.

Saat ditelepon pelaku berada di kawasan Ubung. Pelaku berhasil diajak untuk bertemu di patung kuda, kawasan Cargo.

Saat bertemu di kawasan Cargo, polisi yang menyamar sebagai tukang ojek langsung menangkap pelaku tanpa perlawanan.

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti sebilah pisau di lahan kos korban.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas