Debu Erupsi Sinambung Beterbangan Pemkab Tanah Karo Tidak Liburkan Proses Belajar Mengajar
Seperti biasa mereka terlihat bermain-main di pelataran sekolah maupun bermain di pinggir jalan besar daerah tersebut
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Meski debu pekat beterbangan di pelataran sekolah, Pemerintah Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara tidak meliburkan kegiatan belajar mengajar di Kecamatan Simpang Empat.
Berdasarkan pengamatan Tribun Medan, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 040482 Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Karo, aktivitas sekolah masih lancar.
Sebagian siswa menggunakan masker ke sekolah namun ada yang tidak menggunakannya seolah tidak peduli bisa mengalami gangguan kesehatan.
Mereka terlihat bermain-main di pelataran sekolah maupun bermain di pinggir jalan besar daerah tersebut.
Nico (12) mengatakan, sekolah tidak diliburkan oleh pemerintah.
Meskipun debu pekat dari erupsi Gunung Sinabung meluncur sejak Sabtu (21/5/2016).
"Kami tetap sekolah, enggak diliburkan. Tapi sebelum masuk kelas Ibu Guru kasih masker. Enggak takut aku, sudah biasa ini. Ketika 2010 lalu juga ada kayak gini," katanya di pelataran sekolah.
Dia menambahkan, sejak kemarin tidak lagi bermain bersama kawan-kawan.
Sepulang sekolah tidak diperbolehkan keluar rumah lantaran abu vulkanik tebal.
"Pulang sekolah makan, ganti baju di rumah aja. Karena banyak debu. Biasanya mian-main sepeda. Tapi karena banyak debu jadi di rumah saja. Apalagi jalan saja tidak kelihatan," ujarnya.
Sebelumnya, diketahui Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat berjarak delapan kilometer dari Gunung Sinabung.
Karena itu, debu vulkanik mengakibatkan jarak pandang di kawasan itu tidak lebih dari 10 kilometer.
Apalagi, pemerintah Tanah Karo terkesan lambat, artinya tidak rutin menyiram debu di berbagai fasilitas publik seperti sekolah, jalan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.