Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dibayangi Broadcast Pembubaran, Acara Nonton Film Pulau Buru Tanah Air Beta Tetap Digelar

acara yang sedianya ruang multimedia akhirnya dipindah ke ruang dekanat Fisipol UGM, meskipun begitu penonton yang merupakan mahasiswa tetap membludak

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
zoom-in Dibayangi Broadcast Pembubaran, Acara Nonton Film Pulau Buru Tanah Air Beta Tetap Digelar
Tribun Jogja/ Khaerur Reza
Suasana pemutaran film dan diskusi Pulau Buru Tanah Air Beta yang digelar mahasiswa Fisipol UGM Senin (23/5/2016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM,  JOGJA - Sempat didatangi 3 kali oleh kepolisian serta mendapat ancaman pembubaran dari ormas, acara pemutaran film dan diskusi 'Pulau Buru Tanah Air Beta' yang digelar mahasiswa Fisipol UGM Senin (23/5/2016) tetap berjalan dengan lancar.

Namun acara yang sedianya ruang multimedia akhirnya dipindah ke ruang dekanat Fisipol UGM, meskipun begitu penonton yang merupakan mahasiswa tetap membludak.

Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Fisipol, Badrul memebenarkan bahwa setelah info pemutaran film tersebut beredar dirinya sempat didatangi pihak kepolisian yang ingin mengkonfirmasi acara tersebut, bukan hanya sekali namum sampai 3 kali.

"Pagi kita didatangi kepolisian yang mau mengkonfirmasi benar tidak ada acara ini dan kita jelaskan waktu itu belum ada broadcast anvaman pembubaran," jelasnya.

Selang beberapa saat ada pesan berantai yang mengancam akan membubarkan acata nonton tersebut disusul kemudian kembali ada anggota kepolisian datang dan menanyakan acara tersebut.

"Jam 10an kita konsultasikan dengan dekanat, pak dekan menginstruksikan tetap tenang karena murni akademik dan diskusi umum, tidak ada yang aneh," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sekitar pukul 12.00 WIB petugas kepolisian kembali datang kali ini Kasat Intel Polres Sleman sendiri yang datang, di sana dekan Fisipol UGM Erwan Agus juga ikut menjelaskan kepada mereka bahwa acara ini murni kegiatan akademik dan tidak ada maksud untuk menyebarkan paham yang dilarang.

Akhirnya petugas kepolisian membiarkan pemutaran film tersebut tetap dilanjutkan.

Akhirnya pemutaran film yang disutradari Rahung Nasution tersebut tetap berlangsung dengan aman walaupun panitia harus membatasi peserta yang cukup membludak memenuhi ruang dekanat. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas