Kisah Rifai Si Tukang Sampah di Banyumanik Naik Haji Berkat Tanaman Bonsai
Alangkah senang dan sejuknya jika di lingkungan rumah terdapat aneka tanaman hias dan peneduh yang rindang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Alangkah senang dan sejuknya jika di lingkungan rumah terdapat aneka tanaman hias dan peneduh yang rindang.
Ditambah lagi beberapa tanaman bonsai yang detail cabang serta ranting-rantingnya.
Adalah Rahmat Adhim Rifai mahasiswa lulusan Stikubank Semarang jurusan manajemen membesarkan dan meneruskan usaha orangtuanya di bidang tanaman hias dan bonsai.
Bahkan beberapa perumahan dan taman kota di Semarang tak lepas dari suplai tanaman dia.
Rifai ayahanda Rahmat Adhim adalah seorang tukang sampah. Menyukai tanaman hias kemudian menekuni profesi tersebut.
Dan kini sudah memiliki toko tanaman hias di Jalan Tirto Agung Banyumanik seluas kira-kira 250 meter persegi.
Memulai usaha dari bawah, orangtua Adhim mengembangkan tanaman Sri Rejeki tahun 1992 hingga 1997. Jenis Aglomenia jadi andalan kala itu.
Kemudian tahun 2000 beralih lagi ke tanaman kamboja jepang atau adenium.
"Awalnya buka di rumah menanam sendiri di kebun rumah di Jalan Tirto Agung Barat 5 No 34," kata Adhim saat diwawancara Fauzan mahasiswa Undip yang magang di Tribunjateng.com.
Lalu tahun 2003 ayahanda Adhim buka kios tanaman hias Surya Nursery, dengan mayoritas koleksi adenium, yang ngetrend.
Agak berat masa itu untuk mengembangkan usaha tanaman hias.
Adhim yang masih remaja, sepulang sekolah SMP bantu orangtuanya menghias tanaman antorium. Melengkapi dengan pupuk, pot, batu hias dan perlengkapan lainnya.