Laporan Wartawan Tribun Jogja, Yoseph Hary W

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Tujuh remaja terjaring razia penertiban umum Satpol PP Kulonprogo di sebuah penginapan di Glagah, Temon, Rabu (25/5/2016) dini hari.

Remaja-remaja putra dan putri berusia belasan tahun tersebut kedapatan sedang berada di dalam kamar berpasang-pasangan. Dua remaja putri di antaranya masih bau kencur.

Petugas Satpol PP yang merazia di lokasi bahkan menemukan satu remaja putri bersama dan baru saja melayani dua remaja putra dalam satu kamar.

Kepala Satpol PP Kulonprogo, Duana Heru S, mengatakan tujuh remaja putra dan putri itu terdiri atas empat laki-laki dan tiga perempuan.

"Yang dua perempuan di dua kamar dengan pasangan masing-masing, yang satu lainnya dengan dua laki-laki di kamar lainnya," kata Duana, Rabu (25/5/2016).

Duana menegaskan razia tersebut digelar dalam rangka penegakan Perda No 4 Tahun 2013 tentang ketertiban umum.

Tujuh remaja dari Purworejo itu diamankan di kantor Satpol PP Kulonprogo. Hingga Rabu siang, mereka masih menjalani pemeriksaan penyidik PPNS Kulonprogo.

"Yang sudah dewasa kami proses yustisi di pengadilan, sedangkan dua remaja putri yang masih di bawah umur harus pembinaan. Kami akan koordinasi dengan lembaga perlindungan anak baik Kulonprogo maupun Purworejo," kata dia.

Penyidik PPNS Satpol PP Kulonprogo, Kuncahyo, mengatakan dua remaja terjaring saat mereka di dua kamar berbeda mengaku sebagai sepasang kekasih.

"Satu di antaranya sempat mengelak, mengakunya saudara sepupu tapi ketika diminta menyebutkan nama saudara-saudara pasangannya ternyata tidak bisa," ujar dia.

Di satu kamar lainnya, berisi tiga remaja. Satu remaja putri dan dua laki-laki tersebut diduga sudah melakukan hubungan intim bahkan layaknya suami-istri. Remaja putri tersebut masih di bawah umur.

"Yang tiga ini hubungannya tidak jelas," lanjut Kuncahyo.

Ini razia tersebut kesekian kali yang dilakukan Satpol PP Kulonprogo di penginapan kawasan Glagah. Selama ini, mereka yang terjaring kebanyakan berasal dari Purworejo.