Begini Proses Budidaya Jamur Subak Dalam
Budidaya jamur Subak Dalam, Denpasar, diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, apalagi menjelang bulan suci Ramadan.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Budidaya jamur Subak Dalam, Denpasar, diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, apalagi menjelang bulan suci Ramadan.
Wayan Wati, pemilik Ciri Jamur, mengatakan proses budidaya jamur sendiri kurang lebih membutuhkan waktu satu bulan untuk tumbuh. Umur empat bulan jamur bisa diproduksi.
"Setelah empat bulan diganti dengan yang baru. Dan setelahnya baru bisa dipanen," ucap Wayan Wati kepada Tribun Bali, Jumat (27/5/2016).
Jamur-jamur itu ditempatkan dalam baglog atau serbuk kayu, dedak, kapur dan tepung jagung. Ia mengawali budidaya jarum timar di rumah. Lama kelamaan banyak pesanan ia memindahkan tempat budiddaya ke tempat lebih besar.
Dia menyebut, harga bibit per botol 10 ribu untuk ditanam di 20 tempat jamur. Ia mengakui bibit jamur tiram harus didatangkan dari luar Bali, yakni dari Malang, Jawa Timur.
Ia sudah membudidayakan jamur tiram Sembilan tahun lalu. Pertama kali ia hanya bisa memproduksi 10 kilogram, tapi sekarang hampir 70 kilogram per hari.
"Untuk pemasaran sekarang ke pasar Badung dan Kreneng, sempat juga hotel-hotel dan luar Bali," sambung Wayan Wati.