Sampai Pemerintah Tega Impor Bawang Merah, Petani Bakal Geruduk Istana
Jika benar pemerintah tega mengimpor barang merah, petani bawang merah seluruh Indonesia akan berunjukrasa di Istana.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Petani bawang merah Kabupaten Brebes resah atas kebijakan pemerintah yang memutuskan membuka keran impor bawang merah.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, Selasa (24/5/2016) mengatakan akan mengimpor bawang merah 2.500 ton untuk memenuhi pasokan selama Ramadan dan Idul Fitri.
Darmin juga menjelaskan alasan impor karena harga bawang di pasaran masih mahal yakni berkisar antara Rp 40 ribu per kilogram.
Di sentra penghasil bawang Kabupaten Brebes, petani yang tergabung dalam Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) mengancam akan berunjukrasa jika pemerintah sampai mengimpor bawang merah.
"Para petani bawang merah saat ini resah karena pemerintah katanya jadi impor. Makanya, saat ini kami siapkan aksi demonstrasi itu," ujar Ketua ABMI, Juwari, Jumat (27/5/2016).
Kekecewaan para petani bukanya tanpa alasan, karena bawang impor yang masuk ke Kabupaten Brebes otomatis akan membuat harga di pasaran anjlok.
"Padahal minggu-minggu ini sampai awal Juni para petani di beberapa daerah penghasil bawang mulai panen. Tapi kenapa pemerintah melah mengizinkan impor, jelas merugikan petani," tegas dia.
Saat ini ABMI sedang berkonsolidasi bersama para petani di sejumlah daerah dan sudah mengirim surat izin pemberitahuan aksi kepada pihak kepolisian.
Akibat pemerintah membuka keran impor bawang merah menimbulkan beragam persoalan. Pada 2012, ratusan petani saat itu berdemonstrasi di Jalan Pantura dan membuat arus lalu lintas terganggu.
Di Brebes pada Juni nanti ada 2.000 hektare lebih bawang merah akan dipanen, belum termasuk di Kendal, Demak, Nganjuk, dan beberapa daerah di Jawa Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.