Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Terpaksa Tembak Kapal Pencari Ikan Asal Tiongkok

Kapal perang KRI Oswald Siahaan-354 menembak kapal pencari ikan asal Tiongkok, Gui Bei Yu 27088, Jumat (27/5/2016) lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in TNI Terpaksa Tembak Kapal Pencari Ikan Asal Tiongkok
Kompas.com
Kapal patroli Vietnam (kiri) terlibat tembak menembak meriam air dengan kapal Tiongkok di perairan sengketa Laut China selatan, Senin 12/5 ). 

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Ketegangan kembali terjadi di perairan Indonesia di dekat kawasan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kapal perang KRI Oswald Siahaan-354 menembak kapal pencari ikan asal Tiongkok, Gui Bei Yu 27088, Jumat (27/5/2016) lalu.

Kapal yang diawaki delapan anak buah kapal (ABK) tersebut melakukan illegal fishing (melakukan penangkapan ikan secara ilegal). Namun mereka mendapat pengawalan dari kapal China Cost Guard alias Penjaga Pantai Tiongkok.

China Cost Guard terus melakukan pemantauan dari jauh saat KRI melakukan penembakan dan penangkapan.

Kapal dan anak buah kapal China Cost Guard tidak berupaya menghalang-halangi operasi yang dilakukan TNI AL.

"Kapal itu memang diduga kuat melakukan illegal fishing di wilayah Indonesia. Apalagi, ditemukan ikan yang masih segar, dan jenisnya identik dengan ikan di perairan tersebut. Setelah disidik, nantinya akan diserahkan ke kejaksaan untuk diproses berdasarkan hukum Indonesia," kata Panglima Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI A Taufiq R, di Jakarta, Sabtu (28/5/2016).

Peristiwa bermula saat KRI Oswald Siahaan-354 jenis Frigate berpatroli mengamankan wilayah perairan NKRI di Natuna.

Berita Rekomendasi

Tiba-tiba ada benda terlihat di layar echo radar JRC, pada baringan 357, jarak 12 NM (Nautical Mile), halu 220, kecepatan 3,5 knot.

Kehadiran kapal ikan itu langsung direspon Komandan KRI Oswald Siahaan-354 Kolonel Laut (P) I Gung Putu Alit Jaya.
Dia pun memerintahkan perwira jaga di KRI ini untuk mendekati kontak radar tersebut.

Beberapa saat kemudian, pada jarak 6 NM dari kontak, pengawas melaporkan indentifikasi menunjukkan ada kapal ikan.

Setelah mengetahui kehadiran KRI Oswald Siahaan-354 pada jarak 5 NM, nakhoda kapal Gui Bei Yu mengubah haluan ke 350 dan menambah kecepatan hingga 8 knot.

Penambahan kecepatan kapan ikan ini mendorong komandan KRI memerintahkan perwira di KRI Oswald Siahaan untuk menambah baringan hingga 850 rpm, kecepatan kapal mencapai 16 knot.

Komandan KRI selanjutnya mengeluarkan instruksi kepada anggotanya untuk bersiaga peran tempur bahaya umum. Beberapa kali nakhoda kapal Gui Bei Yu 27088 diperingatkan untuk menghentikan kapalnya.

Peringatan dimulai dari peringatan kontak radio, peringatan melalui pengeras suara, tembakan ke udara bahkan, hingga tembakan ke arah kanan dan kiri haluan. Namun, semua peringatan itu tidak diindahkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas