Bertindak Arogan, Prajurit Kodam I/BB Disebut Perampok Oleh Warga
Warga yang menuntut hak atas kepemilikan tanah Ramunia itu didorong paksa dengan menggunakan pentungan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Puluhan warga Ramunia, Deliserdang, Sumatera Utara yang sempat dipukuli TNI Kodam I/Bukit Barisan tersungkur di jalan dan menangis sejadi-jadinya.
Warga yang menuntut hak atas kepemilikan tanah Ramunia itu didorong paksa dengan menggunakan pentungan.
"Kalian semua ini binatang. Kalian beraninya sama orang-orangtua. Perampok kalian semua. Pencuri tanah kalian ini," teriak seorang ibu sembari menangis karena sempat terjatuh akibat didorong TNI berseragam lengkap, Selasa (31/5/2016).
Saat diteriaki, salah seorang perwira Kodam I/Bukit Barisan berang. Lelaki bertopi hijau itu kemudian mendatangi kordinator aksi bernama Boy Simanjuntak.
"Kalian pakai otak. Sembarangan saja kalian demo ke markas militer. Mana izin kalian. Kalau mau komplain (tanah), sama Puskopad," teriak anggota TNI berpangkat Letnan Kolonel itu.
Meski diusir, Boy bersama warga lainnya tetap kukuh hendak melakukan aksi. Boy mengatakan, mereka datang ingin menemui Panglima Kodam I/Bukit Barisan ingin mempertanyakan lahan Ramunia yang belum dibayar TNI.
"Kami kan cuma ingin bertanya pak. Kenapa begini. Kami sudah menemui Puskopad, tapi enggak ada jawaban," kata Boy yang sempat diculik dan dipukuli TNI di pos jaga Kodam I/BB.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.