Tari Bali Buka Pertemuan Nasional Museum se-Indonesia di Denpasar
Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia digelar di Hotel Sanur Paradise Plaza, Denpasar, Bali, Senin (30/5/2016) malam.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia digelar di Hotel Sanur Paradise Plaza, Denpasar, Bali, Senin (30/5/2016) malam.
Acara dibuka melalui tari-tarian khas Bali dan pemukulan kul kul sebagai tanda yang melambangkan semangat persatuan dan kekeluargaan.
Selain Pemerintah, hampir seluruh tokoh-tokoh permuseuman, Budayawan, Seniman dan Maestro seluruh Indonesia hadir untuk memeriahkan pertemuan yang bertema "Mewujudkan Ekosistem Museum yang Berkarakter dan Berkepribadian Nasional".
Mewakili Menteri Mendikbud Anies Baswedan, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Nono Adya Supriyatno mengapresiasi kepada seluruh kepala Museum Seluruh Nasional atas terselenggaranya acara ini.
"Lewat forum pertemuan nasional museum ini, mari kita bangun komunikasi membahas isu strategis untuk memperluas informasi bagi masyarakat, karena museum menjadi tanggung jawab keseluruhan," kata Nono dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5/2016).
Nono mengatakan pemerintah saat ini sedang membangun Museum kedepan agar menjadi sumber belajar, tempat penelitian dan pengembangan bagi suatu peradaban yang pernah terjadi.
Diketahui, pagelaran tiap tahunan ini diselenggarakan atas kerja sama Kemdikbud, AMI (Asosiasi Museum Indonesia) - AMIDA (Asosiasi Museum Daerah), serta Pemerintah Provinsi dan kota Bali.
Kegiatan ini untuk membahas permasalahan-permasalahan museum yang ada dan mencarikan solusi dengan beberapa opsi seperti teknologi digital untuk pengembangan museum, peningkatan citra museum, SDM cerdas serta kreatif dan pelibatan publik dalam pengembangan museum.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Museum di Indonesia, Putu Supadma Rudana mengatakan, museum-museum di Indonesia harus segera direvitalisasi untuk menarik minat pengunjung.
"Sebanyak 426 Museum di Indonesia ini sangat membutuhkan perhatian yang komprehensif. Pertemuan ini diadakan untuk membahas dan berdiskusi mengenai masa depan museum agar lebih berkembang dan berkualitas dalam melayani masyarakat dan menjawab tantangan museum di skala internasional," ujar Putu.
AMI juga berharap agar Pemerintah dan DPR segera membentuk badan permuseuman Indonesia karena sinkron dengan undang-undang ekonomi kreatif yang telah diusulkan pemerintah.
"Museum ini memegang peran penting dalam kebudayaan, jati diri bangsa dan destinasi utama pariwisata. Kami berharap, action perubahan museum ke yang lebih baik segera terealisasi," imbuh Putu Rudana.
Dalam pertemuan tersebut Maestro dunia, Nyoman Gunarsa menyempatkan diri menggambar sketsa wajah Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Nono Adya Supriyatno.
Diiringi Tari Cendrawasih (Maestro Swasti Bandem) dan Tari Oleg Tamulilingan (maestro I Ketut Mario).
Nyoman Gunarsa merupakan maestro lukisan asal Bali yang sudah melakukan pameran hampir di seluruh dunia seperti Italia, Perancis, German.
Dimana satu lukisan Nyoman Gunarsa bisa berkisar ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Namun bagi Maestro dan pencinta seni, seni tentu tidak ternilai harganya.
Pertemuan Nasional Museum ini akan diselenggarakan mulai 30-1 Juni 2016. Diharapkan pertemuan Nasional Museum ini dapat menjadi Forum bagi insan permuseuman, pengetahuan baru dan bertukar pengalaman bagi kepala museum se-Indonesia.
Hadir juga dalam acara Tersebut, Jefri Riwu (Komisi X DPR), Dewa Putu Bratha (Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali), Nyoman Gunarsa (Maestro), Harry Darsono (Maestro).