Siswi SMK Digauli 3 Kakak Kelasnya, Korban Pulang Dengan Rambut Penuh Darah
Sayangnya, korban langsung gilir secara bergantian di kamar rumah Doni.
Penulis: Fine Wolajan
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - RM (17) sempat tak mau mengaku pada ibunya tentang perisitiwa naas yang dialaminya.
Namun naluri sebagai seorang ibu berhasil mengungkap apa yang sebenarnya dialali RM sang anak tunggal.
"Februari 2016 lalu, saat pulang sekolah kaos kaki dan rambutnya penuh darah. Saya tanya kenapa, katanya celaka," ujar NU, mengingat-ingat kembali waktu itu.
NU yang diwawancarai Jumat (3/6/2016) mengatakan ia merasa janggal. Hingga beberapa bulan setelah itu. RM enggan ke sekolah lagi, terus menangis sambil menarik-narik rambutnya.
"Ia juga terus menyebut nama IK. Saya bingung melihat dia. Sudah bawa ke rumah sakit jiwa di Manado. Dia tetap tak mau cerita apa pun," ungkapnya.
Teman-teman di sekolahnya pun mulai mengosipkan RM hamil dan keguguran. Untungnya teman-temannya berusaha mencari tahu kejadian sebenarnya.
"Wali kelasnya datang membujuk dia untuk bicara. Sebab sudah dua bulan tak masuk sekolah. Padahal sudah mau ujian. Dia akhirnya mengaku pada gurunya, itu pun hanya empat mata," kenangnya.
NU langsung terpukul mengetahui yang sebenarnya. Anak semata wayangnya ternyata mengalami peristiwa yang tak pernah dibayangkannya. Berbulan-bulan setelah itu, kasus ini baru dilaporkan sebab NU baru tahu.
"Kalau saja tahu lebih cepat, langsung dilaporkan pasti," katanya.
Menurut kronologi yang didapatnya, korban yang tahu niat jahat para pelaku pun rela ikut ketika dijemput Doni dari sekolah. Sayangnya, korban langsung gilir secara bergantian di kamar rumah Doni. Usai itu, korban diantar kembali ke sekolah dengan penuh darah.
"Doni menjemput atas perintah tersangka IK dan dibawa ke rumah Doni. Dia dijemput Doni dengan motor. Banyak anak-anak sekolah lihat. Setelah pulang, anak saya penuh darah di pakaian dan rambut," kenangnya sedih.
RM yang adalah warga Molobo Kecamatan Nuangan ini digauli tiga remaja asal Desa Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Mereka adalah IP alias Ik (18) dan FM alias Fuat (18) serta DR alias Doni (16).
Kapolsek Nuangan, Iptu Stanley Rambing mengakui adanya laporan tersebut sejak awal pekan ini. Ketiga pelaku langsung diamankan dan kini sementara mendekam di sel tahanan Mapolsek Nuangan.