Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kawanan Gajah Rusak Pertanian Warga di Buana Pemaca OKU Selatan

Sekitar lima ekor kawanan gajah liar dilaporkan mengamuk di kawasan talang Sekapak, Desa Gemiung, Kecamatan Buana Pemaca, OKU Selatan

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kawanan Gajah Rusak Pertanian Warga di Buana Pemaca OKU Selatan
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Kawanan gajah liar sedang merusak tanaman warga di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Minggu (29/11/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA --Sekitar lima ekor kawanan gajah liar dilaporkan mengamuk di kawasan talang Sekapak, Desa Gemiung, Kecamatan Buana Pemaca, OKU Selatan dan merusak areal pertanian milik warga setempat.

Basuki (45), warga setempat, menuturkan tanaman jagung miliknya yang tidak lama lagi akan panen, rusak akibat diinjak - injak oleh kawanan gajah tersebut.

"Empat hari ini, gajah itu mencari makan di daerah tanaman jagung dan ubi milik masyarakat sini," katanya, Senin (6/6/16).

Ditambahkan dia, ia beserta warga sekitar, khawatir gajah tersebut akan menyerang pemukiman desa mereka. Karena lokasi dimana gajah mengamuk tersebut sudah beberapa ratus meter saja.

"Jelas kami warga sini was - was dengan keberadaan gajah ini. Memang daerah sini sudah langganan didatangi kawanan gajah itu," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, datangnya kawanan gajah tersebut ke desa mereka bukanlah yang pertama kali.

"Setiap kali akan memasuki musim panen jagung. Gajah ini selalu datang," katanya lagi.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kadus dusun V Talang Sekapak, Yanto (30), mengatakan kehadiran kawanan gajah tersebut yang terjadi empat hari terakhir sangtlah meresahkan warga setempat.

"Bagaimana tidak resah kalau merusak tanaman. Tadi malam saja kami warga sini hampir menjelang sahur menjaga kawanan gajah itu agar tidak masuk ke lahan pertanian milik warga," katanya.

Saat ini saja kata dia, tanaman milik warga setempat yang sudah mengalami kerusakan, yakni milik Jamal Parwoto dan Basuki.

"Gajah ini merusak dengan memakan dan menginjak - injak tanaman pada saat malam hari. Bahkan ada pondok yang sempat dirusak," katanya.

Memang kata Yanto, pihaknya serba salah dengan kedatangan binatang yang dilindungi tersebut yang kerap mendatangi desa mereka.

"Itu kan dilindung, kalau dibunuh jelas kena hukuman pidana. Makanya kami hanya bisa mengusirnya dengan peralatan seadanya seperti mercon, senter. Meski beresiko berbahaya bagi kami," katanya.

Diceritakan Yanto lagi, kawanan gajah liar itu yang datang berjumlah lima ekor. Empat berukuran badan yang besar atau sudah dewasa dan satu masih berukuran badan kecil.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas