Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Terjadi Karena Bumi, Bulan, dan Matahari Segaris
Pakar Astronomi Universitas Ahmad Dahlan, Yudhiakto Pramudya PhD menyatakan, gelombang pasang terjadi akibat gaya gravitasi bumi, bulan, dan matahari
Editor: Sugiyarto

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pakar Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yudhiakto Pramudya PhD menjelaskan bahwa gelombang pasang dan surut, yang terjadi di pesisir selatan DIY, terjadi akibat gaya gravitasi bumi, bulan, dan matahari.
Yudhi mengatakan bahwa umumnya gaya gravitasi tersebut terjadi antara Bumi dan Bulan, mengingat jarak keduanya lebih dekat dibanding Bumi dan Matahari.
"Gelombang pasang naik atau high tide terjadi sekitar Bulan Baru dan Purnama. Sebaliknya, pasang surut atau low tide terjadi saat fase Bulan Setengah. Itu terjadi secara rutin, setiap bulannya," terangnya ketika dihubungi Tribun Jogja, Kamis (9/6/2016).
Gelombang pasang yang mencapai ketinggian 7 meter, Yudhi menuturkan bahwa itu pengaruh konjungsi.
Konjungsi yang dimaksud adalah posisi di mana Bumi, Bulan, Matahari berada dalam garis lurus. Kondisi tersebut terjadi pada 5 Juni 2016 silam, yaitu pada saat fase Bulan Baru.
"Gaya gravitasi akibat interaksi ketiga benda langit tersebut, menjadikan pasang naik," tuturnya. (tribunjogja.com)