Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keponakan Bupati Simalungun Tewas Dibunuh Pelajar

Pelaku kabur dengan membawa sepeda motor dan membawa perhiasan emas berupa kalung dan cincin milik korban.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Keponakan Bupati Simalungun Tewas Dibunuh Pelajar
INDIAN EXPRESS
ILUSTRASI 

"Saat kita tanya di mana dikubur. Pelaku ini terlihat tenang menunjukkannya, berbeda dengan pelaku pembunuhan lain, tenang dia menjawab seperti tak ada beban sedikit pun," ucap penyidik.

Menurut JDG kepada penyidik, pada Selasa (31/5/2016) sekitar pukul 21.00 WIB, korban menghubunginya dan mengajaknya bertemu di depan SMA Sondi Raya.

Setelah bertemu, mereka berkeliling di Raya dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih nopol T 3751 BO milik korban.

Bosan keliling, keduanya memilih istirahat. Kemudian keduanya naik sepeda motor menuju ladang milik kakek pelaku di Kampung Baru Nagori Dalig Raya, Kecamatan Raya, persis berjarak 700 meter dari jalan besar Raya-Saribudolok.

Sesampainya di ladang, keduanya pun duduk-duduk di gubuk sambil menyalakan api unggun.

Ketika pelaku buang air kecil di samping gubuk, tiba-tiba korban memegang kemaluan tersangka dari belakang.

Merasa kesal hingga akhirnya dia mengambil sebilah pisau pemotong babi di atas seng gubuk. Pelaku menikam perut korban dua kali sehingga korban terkapar.

Berita Rekomendasi

Melihat korban sudah terkapar bersimbah darah, pelaku mengambil sebuah cangkul yang berada di gubuk.

Dia menggali tanah lebih kurang 20 meter dari gubuk dengan kedalaman satu meter dan mengubur korban.

Pelaku kabur dengan membawa sepeda motor dan membawa perhiasan emas berupa kalung dan cincin milik korban. Ia juga membakar handphone milik korban.

Mendapat keterangan itu, Kamis (9/6 2016), sekitar pukul 00.30 WIB, petugas pun membawa tersangka ke lokasi kejadian.

Dari lokasi tersebut, Polres Simalungun langsung menggelar dan melakukan prarekonstruksi serta menggali tanah di mana tersangka mengubur korban.

Seusai melakukan prarekonstruksi pada pukul 03.15 WIB, mayat korban berhasil ditemukan dan diangkat, kemudian dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar, untuk diotopsi.

Kepala Forensik dr Reinhard Hutahean ketika dikonfirmasi mengatakan, korban mengalami proses pembusukan lanjut selama seminggu. Ditemukan dua luka tusuk tembus pada bagian perut dan dada.

"Hasil bersih pada saluran paru-paru dan pastinya korban sudah tewas baru dikubur. Dan mengenai kematian korban kita tak bisa pastikan kematiannya," kata Reinhard.

Penulis: Tigor Munthe

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas