Ridwan Kamil: Teknologi Jembatan Antapani Luar Biasanya Ada Dua
Ia pun bersyukur pembangunan Jembatan Antapani itu menjadi proyek percontohan untuk kota-kota lainnya.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jalan layang yang membentang Jalan Terusan Jakarta-Jalan Jakarta sepanjang 100 meter mulai dibangun, Jumat (10/6/2016).
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan, pembangunan Jembatan Antapani sangat membantu pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi kemacetan khususnya di persimpangan Cicadas-Kiaracondong tersebut.
Ia pun bersyukur pembangunan Jembatan Antapani itu menjadi proyek percontohan untuk kota-kota lainnya.
Hal itu menyusul pembangunan Jembatan Antapani menggunakan teknologi baru yang untuk pertamakali diterapkan di Kota Bandung.
Jembatan Antapani dibangun dengan struktur baja bergelombang dan dikombinasikan dengan timbunan ringan yang dikembangkan Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Teknologi ini luar biasanya dua, satu harganya 1/3 jadi sangat murah. Kemudian waktu pembangunannya setengah dari waktu normal," ujar wali kota yang akrab disapa Emil kepada wartawan usai kegiatan peresmian pemabunan Jembatan Antapani.
Menurut Emil, pembangunan jembatan dengan teknologi itu sangat dibutuhkan di Kota Bandung. Sebab Kota Bandung membutuhkan jalan layang di 30 titik untuk mengatasi dan mengurai kemacetan.
"Kalau pakai teknologi normal, jika setiap titik habis Rp 100 miliar, kalau 30 titik itu dananya Rp 3 triliun. Kalau dengan teknologi ini, dengan biaya Rp 1 triliun, semua jalan layang beres," ujar Emil.
Emil pun berencana akan mengusulkan proyek pembangunan jembatan di 30 titik dengan teknologi serupa ke Kemen-PUPR. Rencananya Kemen-PUPR akan kembali membantu pembangunan jalan layang yang melintasi jalur kereta api di Kota Bandung dalam waktu dekat ini.
"Tadi menteri berkomitmen menambah satu lagi (jembatan. Red) yang melintasi rel kereta api. Tadi dibisikin ada yang di Laswi, tapi pastinya sedang studi dulu karena untuk naik dan turunnya itu butuh lahan yang leluasa," ujar Emil.
Terkait dengan adanya pembangunan Jembatan Antapani, Emil meminta warga Kota Bandung bersabar lantaran arus lalu lintas di persimpangan Cicadas-Kiaracondong tersendat. Menurutnya, kemacetan itu akan dibayar dengan kelancaran setelah Jembatan Antapani berdiri.
"Ibaratnya kita sakit sedang diberi obat pait. Jangan salahkan obat pait, tapi nanti kalau sembuh pasti sudah lancar. Kalau ditunda terus tidak akan beres," ujar Emil seraya menyebut pengaturan lalu lintas pihaknya telah bekoordinasi dengan Polrestabes Bandung.
Akhirnya pengguna jalan yang kerap melintasi Jalan Terusan Jakarta dan Jalan Jakarta bisa sedikit bernafas lega. Sebab di atas persimpangan Cicadas-Kiaracondong akan berdiri jembatan yang membentang dari dari Jalan Terusan Jakarta ke Jalan Jakarta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.