Penyerahan Sumbangan Netizen ke Pemilik Warung Saeni Dibantu GP Anshor
Saeni merupakan ibu pemilik usaha warung nasi di Serang, Banten, yang terkena razia Satuan Polisi Pamong Praja karena buka siang hari pas puasa
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Tim patungan netizen yang menginisiasi penggalangan dana untuk Saeni bekerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor untuk menyalurkan uang sumbangan.
Hal itu disampaikan Dwika Putra, penggagas tim patungan netizen, melalui www.kitabisa.com/bueni.
"Setelah proses diskusi yang menyeluruh, tim patungan netizen siap menyalurkan dana donasi ini dengan mengajak kerja sama Pimpinan Pusat GP Ansor, sebuah organisasi kepemudaan di bawah Nahdlatul Ulama dengan jutaan anggota di seluruh Indonesia," ujar Dwika, Senin (13/6/2016) malam.
Sebelum menunjuk GP Ansor, Dwika bersama tim terlebih dulu berkonsultasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa penyerahan dananya sudah sesuai dengan hukum.
Dwika mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan pihak lain dalam proses penyaluran dana dilakukan secara pro bono.
"Kerja sama ini diinisiasi oleh tim patungan netizen, untuk memastikan proses penyerahan yang dapat dipercaya oleh publik," ujar Dwika.
Selain itu, tim patungan netizen juga sudah mendiskusikan jumlah uang yang akan diterima Saeni dan pemilik warung lain.
Pada Minggu (12/6/2016), Dwika mampu menggalang dana mencapai Rp 265 juta untuk diserahkan kepada Saeni.
Saeni merupakan seorang ibu pemilik usaha warung nasi di Serang, Banten, yang terkena razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena buka pada siang hari di bulan Ramadhan.
Video razia warung nasi di Serang, Banten, yang disiarkan oleh Kompas TV menjadi viral.
Video itulah yang memicu Dwika untuk menggalang dana melalui akun twitternya @dwikaputra. Dalam video itu, petugas Satpol PP Kota Serang tampak sedang merazia warung nasi milik Saeni.
Razia itu menyasar warung makan yang buka siang hari di bulan Ramadhan. Satpol PP menyita semua makanan yang ada di warung Saeni. Semuanya dibungkus tanpa tersisa. Saeni tampak menangis melihat itu semua.