Maryani TKW Asal Solo yang Meninggal di Malaysia Seorang Caddy Golf
Karena niatnya kembali ke Malaysia sudah bulat, keluarga pinjam modal ke bank Rp 6 juta untuk biaya keberangkatan Maryani ke Malaysia.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Keinginan dan niat Maryani mengubah nasib, membuat keluarga tidak bisa menghalangi Maryani untuk ke Malaysia sebagai TKI.
Bahkan sang adik almarhumah Maryani, Sriyono pernah membujuk kakaknya itu untuk kembali ke pekerjaan lama, menjual sangkar burung di Pasar Burung Depok Solo.
"Namun karena hasil penjualan sangkar burung tidak menentu, membuatnya tetap memutuskan ke Malaysia meski keluarga sebenarnya sudah melarang Mbak (Sri Maryani) untuk ke Malaysia," kata Sriyono (39), saat ditemui di rumahnya di RT 003, RW 004 Manahan, Solo, Sabtu (18/6/2016).
Karena niat janda empat anak dari dua kali pernikahan itu sudah bulat keluarga tidak bisa menghalangi bahkan keluarga pinjam modal ke bank Rp 6 juta untuk biaya keberangkatan Maryani ke Malaysia.
"Dia terakhir kembali ke Malaysia tahun 2015, setelah Lebaran dan sebelumnya empat tahun kerja sebagai TKI di Malaysia, menjadi caddy golf. Berangkatnya kapan, keluarga tidak ada yang tahu, tahunya Mbak Maryani ngabarin kalau di Malaysia," ucap Sriyono.
Maryani merupakan anak pertama pasangan Rahmarno (almarhum)-Juminah (58), warga RT 003, RW 004 Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Diberitakan, Sri Maryani (40), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Manahan, Solo, Jawa Tengah, meninggal dunia di Malaysia karena kecelakaan lalu lintas, tiga hari lalu, Rabu (15/6/2016).
Hingga Sabtu (18/6/2016), pihak keluarga belum bisa memulangkan jenazah almarhumah karena karena terkendala biaya.
Adapun informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, Sri Maryani meninggal dunia akibat kecelakaan saat berangkat kerja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.