TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Tantangan terberat yang dihadapi oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, ketika telah kembali ke tanah air.

Jika tidak punya ide kreatif untuk membuka usaha, maka sebagian besar akan memilih untuk pergi lagi keluar negeri.

Itu yang telah dipahami oleh Krisna Adi (43) dan Ani Sugianti (28), pasangan suami istri yang merupakan mantan buruh migran di Taiwan.

Satu tahun terakhir, keduanya kini sukses membangun usaha kue kering di Banyuwangi.

Pasar yang disasar para rekan-rekan buruh migran yang masih aktif bekerja di berbagai negara, salah satunya Taiwan.

Sebelumnya Krisna dan Ani sama-sama menjadi buruh migran di Taiwan.

Akhirnya mereka putuskan untuk membangun usaha kue kering di rumah mereka di Dusun Jatisari, Desa Wringin Agung Kecamatan Gambiran. ‎

Krisna menjadi TKI sejak tahun 2006, sementara Ani sejak 2007 menginjak usia 18 tahun. Mereka berdua sama-sama pernah dua kali bekerja sebagai buruh migran di Taiwan.‎

Usai pulang dari Taiwan untuk kedua kalinya dia langsung mengawali usaha penjemputan TKI di Indonesia. Sementara istrinya, Ani hanya ibu rumah tangga.

Ani bosan di rumah, karena dia terbiasa bekerja. Akhirnya dia ada ide mencoba membuat kue.

Belajarnya ya dari ibunya dan youtube. Ani menambahkan bahwa usahanya ini awalnya tidak berjalan mulus. Kue yang dibuat tidak langsung jadi.

“Carangmas saja saya nyobanya sampai menghabiskan 20 kg ubi. Meski sempat diminta suami untuk berhenti eksperimen, namun saya tidak mau menyerah."

"Alhamdulillah, akhirnya rasanya sekarang sudah enak. Modal saya yang hanya Rp 200.000, sekarang sudah berkembang menjadi Rp 3 juta,” kata Ani.

Kue kering yang diproduksi oleh Krisna dan istri beraneka macam seperti Carang Mas, Kuping Gajah, stik coklat, stik gurih, akar kelapa, pastel abon, dan aneka kacang-kacangan seperti kacang telur, kacang bawang dan kacang tolo.