Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Penemuan Uang Receh di Keranjang Sampah Ungkap Pungli di Pos KTP Gilimanuk

Petugas mengungkap temuan keranjang sampah berisikan uang yang diduga hasil pungli regu jaga.

Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Inspektorat Kabupaten Jembrana menindaklanjuti dugaan pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana di pos pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Jumat (24/6/2016).

Petugas mengungkap temuan keranjang sampah berisikan uang yang diduga hasil pungli regu jaga.

"Kemarin cek di lapangan, saya temukan ada keranjang sampah plastik isi uang receh," kata Kepala Inspektorat Kabupaten Jembrana, Ni Wayan Koriani saat ditemui di ruangannya, kemarin.

Pihaknya juga telah menginvestigasi keenam petugas jaga.

Hasilnya, keranjang sampah plastik tersebut dipakai tempat menaruh uang yang diberikan sopir truk.

Menurut pengakuan keenamnya, mereka tidak pernah meminta uang kepada sopir truk ataupun travel.

Menurut mereka uang tersebut dilemparkan para sopir ke arah pos jaga petugas.

Berita Rekomendasi

"Saat ini kami masih proses pemeriksaan. Paling tidak seminggu sudah bisa kelar. Keputusannya nanti tetap ada di tangan Pak Bupati meskipun itu tenaga kontrak," jelas Koriani.

Pihaknya juga sudah memeriksa enam petugas Satpol PP yang berjaga saat aksi pungli tersebut terjadi (Senin, 20/6/2016).

Juga Kepala Satpol PP Jembrana, I Gusti Ngurah Rai Budhi.

"Hari ini (kemarin) kami periksa empat pegawai Dinas Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil (DP2CS) beserta dua Kabid (kepala bidang) dan Kasi (kepala seksi)-nya. Mereka diperiksa karena yang jadi leading sector," ungkap Koriani.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, oknum Satpol PP yang terungkap mengambil uang pungli sebesar Rp 50.000 yaitu ES mengakui perbuatannya.

Namun aksi pungli tersebut diakui murni merupakan niatnya sendiri untuk kepentingan pribadi.

Bukan didasari kepentingan regu atau satuan yang selama ini diperkirakan banyak pihak.

"Katanya masuk kantong pribadi. Tidak ada ditemukan indikasi adanya koordinasi untuk hasil pungli," kata dia.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas