Satu Rumah Terbakar di Tarakan, Ibu dan Anak Jadi Korban
Akibat peristiwa ini, dua orang mengalami luka bakar masing-masing ibu dan anak, yaitu Lutfia Sahida dan Bahar.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Pada saat umat muslim sedang menjalankan sholat terawih di masjid, sebuah rumah semi permanen di daerah Kampung Bugis RT 70 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Tarakan Barat hangus terbakar, sekitar pukul 20.30, Sabtu (2/7/2016).
Akibat peristiwa ini, dua orang mengalami luka bakar masing-masing ibu dan anak, yaitu Lutfia Sahida dan Bahar.
Lufhia Sahida terbakar di bagian belakangnya dengan luka 50 persen, dan Bahar luka bakar di bagian tangan.
Kedua korban langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dengan menggunaan mobil ambulance.
Keduanya kini masih dirawat secara insentif oleh tim medis kesehatan di ruang IGD RSUD Tarakan.
Ketua RT 70, mengatakan, Lutfia Sahida seorang janda yang tinggal bersama kedua orang anaknya. Kesehariannya Sahida mengambil pasir di sungai PDAM.
Namun ia tidak mengetahui secara pasti apa penyebab kebakaran. Tapi ia mendapatkan informasi, kalau Sahida pernah bertengkar dengan orang di lingkungan sekitarnya.
“Memang saya pernah mendapatkan laporan dari warga, bahwa Sahida bertengkar, tapi untuk permasalahan pertengkarannya saja tidak tahu. Ibu Sahida itu sudah lama tinggal di rumah itu dan orangnya baik saja,” ucapnya.
Pantauan Tribun, ada seorang wanita yang menangis dan syok begitu mengetahui rumah Lutfia Sahida terbakar dan mengalami luka bakar bersama anaknya.
Wanita ini terus saja menangis, ketika Tribun menanyakan, namanya ia tidak mau menyebutkan.
Hanya saja ia mengaku, baru saja pulang kerja dan diberitahukan rumah Sahida terbakar dan mengalami luka bakar.
Dalam peristiwa ini empat mobil pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung turun ke lokasi kejadian.
Lokasi kejadian ternyata medannya cukup sulit, selain jalannya sempit, rumah yang terbakar berada di atas gunung yang cukup terjal.
“Kami sebenarnya sudah sesuai prosedur 15 menit tiba di lokasi kejadian, hanya saja medannya cukup sulit. Waktu kami datang selain gang cukup sempit, banyak warga yang menyaksikan kebakaran. Apalagi lokasi kejadinya di atas gunung, jadi kita menyambungkan beberapa selang kita untuk mencapai lokasi kebakaran,” katanya.(*)