Cemas Kehabisan Bensin, Sebagian Pemudik Pilih Matikan AC dan Melepas Baju
Hingga Minggu siang (4/7/206), belum ada tanda-tanda kapan kemacetan ini akan berakhir.
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Kemacetan yang melanda ruas tol Kanci-Pejagan di Brebes memang luar biasa parah.
Hingga Minggu siang (4/7/206), belum ada tanda-tanda kapan kemacetan ini akan berakhir.
Para pemudik pun semakin panik dan putus asa.
Saking khawatir kehabisan bensin di tol Kanci-Pejagan, mereka memilih mematikan sistem pendingin di kendaraan atau AC.
Akibatnya, kondisi di dalam kendaraan menjadi sangat panas. Ditambah lagi cuaca di lokasi sangat terik.
Pantauan Tribunnews, hampir semua kaca mobil para pemudik dibuka lebar, bahkan beberapa warga sampai melepas baju karena tak kuat panas.
Namun, ada juga di antara para pemudik yang memilih membeli bensin yang dijual warga demi mempertahankan nyala AC.
"Tadi saya baru saja beli 15 liter, sekitar Rp 150 ribu. Ada anak kecil di dalam, AC harus tetap hidup," ujar Rio kepada Tribunnews, Minggu siang (4/7/2016).
WC Dadakan
Selain penjual bensin dadakan, bisnis toilet alias WC dadakan pun tiba-tiba bermunculan di sisi ruas tol Kanci-Pejagan.
Warga sekitar jalan tol memanfaatkan kemacetan parah di ruas tol ini untuk memberi tumpangan kepada pemudik yang sudah tidak bisa menahan lagi kebutuhan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB).
Toilet dadakan ini bisa banyak ditemukan di Km 384-385 arah ke Tegal.
Toilet ini dibuat menggunakan material seadanya dan seolah serba darurat.
Yakni, hanya bermodalkan di terpal yang pilar dindingnya dikaitkan ke pohon pohon kecil di sisi jalan tol.
Pemudik banyak memanfaatkan toilet ini sembari menunggu kemacetan terurai.
Namun, buat pemudik lansia cukup menyulitkan karena harus akses menuju toilet yang kontur lahannya menurun.
Seorang ibu-ibu lansia terlihat dipapah suami menuju salah satu toilet dadakan ini.