Peralihan Suhu Udara Menyebabkan Masyarakat Medan Gerah Saat Malam Hari
panasnya cuaca di siang hari menyebabkan kelembaban udara tidak stabil sehingga kelembaban udara kerap berubah-ubah
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Beberapa hari belakangan ini, udara di Kota Medan terasa gerah khususnya pada malam hari.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, penyebab gerahnya udara di malam hari lantaran adanya peralihan suhu udara.
"Memang hampir beberapa hari ini, udara di Medan cukup gerah pada malam hari. Penyebabnya, siang hari itukan cuaca cukup panas dan menyengat, sehingga di malam hari kelembaban udara terganggu," kata Kepala Data Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi, Senin (4/7/2016).
Ia mengatakan, panasnya cuaca di siang hari menyebabkan kelembaban udara tidak stabil sehingga kelembaban udara kerap berubah-ubah.
"Jika cuaca terus panas di siang hari, kelembaban udara di Medan itu bisa 24 sampai 25 derajat celcius. Makanya ketika kita berada di dalam ruangan, kita lebih mudah berkeringat," ungkap Sunardi.
Guna menghindari rasa gerah di dalam ruangan, kata Sunardi, ada baiknya mengurangi aktivitas gerak yang terlalu banyak.
Ia menyarankan lebih baik berdiam diri di rumah.
"Dengan aktivitas yang begitu tinggi, tentu akan menghasilkan keringat yang begitu berlebihan. Sebaiknya, kurangi aktivitas tinggi di dalam ruangan," ungkap Sunardi.(ray/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.