Cuma Tidur Satu Jam Sehari, Wali Kota Risma Nyaris Tumbang Saat Open House
Beruntung disebelah Risma juga berdiri ajudannya untuk menopang tubuhnya, dan Risma segera menyeimbangkan tubuhnya.
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Surya, Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasana rumah dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (6/7/2016) terlihat ramai, manakala agenda tahunan Open House Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang menjadi ritual usai sholat ied dilaksanakan.
Ribuan masyarakat datang dan pergi, usai bertemu dengan Risma, menyalami dan langsung menuju ruang belakang rumah dinas, untuk bersantap menu khas lebaran, di antaranya opor ayam, ketupat sayur, bakso dan lain sebagainya.
"Semua yang disajikan masakan Indonesia, seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkas Risma sambil tersenyum.
Saat meladeni tamunya, tiba-tiba Risma yang semula duduk, karena ada tamu menghampirinya ia spontan berdiri, tanpa disadari badannya goyah seperti ingin jatuh.
Beruntung disebelah Risma juga berdiri ajudannya untuk menopang tubuhnya, dan Risma segera menyeimbangkan tubuhnya.
"Aku cuma tidur satu jam aja akhir-akhir ini. Karena PR ku banyak. Tadi pukul 07.30 dirumah ku (rumah pribadi) juga sudah ada yang antri. Aku ke makam dulu tadi," jelas Risma.
Risma menambahkan tidak hanya orang Surabaya saja yang bertandang kerumah dinasnya, tetapi beberapa juga datang dari luar, seperti Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
"Ada juga mereka yang datang dari luar segera kesini hanya untuk menyempatkan makan," pungkas Risma sambil tertawa.
Risma menjelaskan saat dirinya kurang tidur, hanya kopi yang dapat mengembalikan stamina tubuhnya.
"Nggak ada minuman khusus, paling kopi. Itu pun hanya satu gelas, saya nggak berani banyak-banyak," jelas Risma.
Risma yang hari ini mengenakan pakaian berwarna merah muda, dengan jilbab berwarna senada berpesan, agar lebaran tahun ini menjadi momen masyarakat Surabaya untuk berubah menjadi masyarakat yang lebih disiplin dan selalu berjaga-jaga.
"Saya berharap meskipun mudik lebaran tetap ingat bahwa ada yang harus dijaga, bukan hanya rumah tapi juga properti dan lain sebagainya. Terbukti di Solo, tiba-tiba ada bom, kita harus waspada. Semua warga bersatu, nggak bisa kita hanya menyerahkan ditangani TNI dan Polri aja. Kita nggak bisa andalkan itu, Surabaya luas," pesannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.