Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda DIY Minta Seluruh Polres Perketat Keamanan Pascabom Bunuh Diri di Surakarta

“Kami minta untuk memperketat markas komando. Ini berlaku untuk seluruh Mapolres yang ada di DIY,

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kapolda DIY Minta Seluruh Polres Perketat Keamanan Pascabom Bunuh Diri di Surakarta
Istimewa
Bom bunuh diri terjadi di depan Polresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016) pagi. Satu orang dikabarkan tewas. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) DIY, Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat, meminta seluruh Mapolres yang ada di wilayah Yogyakarta untuk memperketat tamu masuk.

Hal ini sebagai antisipasi adanya bom bunuh diri seperti yang terjadi di Surakarta.

“Kami minta untuk memperketat markas komando. Ini berlaku untuk seluruh Mapolres yang ada di DIY,” ujar Prasta usai mengunjungi Pantai Parangtritis, Jumat (8/7/2016).

Dia menjelaskan, upaya untuk memperketat markas komando ini dilakukan dengan pengecekan tanda identitas tamu yang masuk.

Termasuk juga memeriksa tamu yang hendak masuk ke Mapolres ini.

“Hal ini juga untuk pemeriksaan kendaraan tamu yang akan masuk. Nantinya, hal ini menjadi SOP di seluruh wilayah Polres yang ada di DIY,” jelasnya.

Berita Rekomendasi

Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Bantul, Kompol Dhanang Bagus Anggoro menjelaskan, personel ditempatkan di pintu masuk Mapolres untuk mengantisipasi kejadian bom bunuh diri.

Namun, dia mengungkapkan jika prosedur penjagaan semacam itu sudah dilakukan sebelum terjadinya bom bunuh diri.

"Pascakejadian (bom bunuh diri) ini, kami memang sudah melakukan upaya antisipasi dengan peningkatan keamanan," jelasnya.

Dhanang menyebutkan, peningkatan keamanan ini adalah dengan cara menempatkan personel di pintu masuk untuk memeriksa terlebih dahulu tamu yang akan masuk.

Para personel ini, ujarnya, dilengkapi dengan senjata dan metal detector.

"Tugas mereka adalah memeriksa seluruh bagian kendaraan termasuk juga tas yang mereka bawa. Jika ada tas yang patut dicurigai, personel kami akan memeriksa dengan intensif," katanya.

Hanya saja, dia menambahkan, antisipasi serupa sudah kerap dilakukan dan menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) di Mapolres Bantul.

"Jauh sebelum ada kejadian di Surakarta sudah ada penjagaan dengan pengerahan personel Sabhara," ucapnya.

Tim personelnya, ujar Dhanang juga bekerja ekstra hati-hati.

Mereka bekerja dengan SOP yang sudah teruji.

Hal ini, saat pemeriksaan para personel benar-benar harus memastikan tamu tidak melakukan gerakan apapun yang dicurigai menarik sesuatu untuk memicu ledakan dan sebagainya.

"Kami juga melakukan patroli untuk memastikan kondisi aman dan kondusif," katanya.

Kanit I SPKT Polres Bantul, Ipda Anar Fuadi menjelaskan, untuk mempersempit gerakan pelaku terorisme pihaknya menerapkan satu pintu untuk masuk dan keluar tamu yang akan mendapat pelayanan laporan, SIM dan SKCK.

Menurutnya dengan pelayanan satu pintu ini, akan lebih mempermudah pengawasan.

"Yang kami gunakan hanya satu pintu dari tiga pintu masuk. Dari pintu itu, petugas akan memeriksa setiap tamu yang masuk," katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas