Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Helikopter TNI Jatuh, Sebagian Warga Masih Trauma

Jatuhnya Helikopter jenis Bell 205 milik TNI AD di Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, menyisakan trauma bai sebagian warga

Editor: Y Gustaman
zoom-in Helikopter TNI Jatuh, Sebagian Warga Masih Trauma
twitter.com/@maximerah
Helikopter yang dikabarkan jatuh di Dusun Kowang, Kalasan 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jatuhnya Helikopter jenis Bell 205 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat di Pedukuhan Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Sleman yang menimpa dua rumah warga setempat masih menyisakan truma bagi sebagian warga.

Setidaknya terdapat dua warga Pedukuhan Kowang yang harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda DIY akibat trauma.

Kedua warga tersebut yakni Ibu Sugiyarti, Istri Pak Parno yang rumahnya turut diterjang Helikopter, dan Ibu Sari, salah seorang warga Pedukuhan Kowang.

"Tidak ada korban jiwa dari warga, semua korban adalah penumpang Helikopter. Kalau warga cuma trauma, apalagi posisi pesawat pas mau jatuh sangat dekat dengan warga, makanya ada warga yang trauma," jelas Samsi, warga Pedukuhan Kowang yang tak lain merupakan ayah dari Sari, Sabtu (9/7/2016).

Adapun kedua rumah milik warga Pedukuhan Kowang yang rusak diterjang Helikopter adalah rumah milik Pak Parno dan rumah milik Pak Heru.

Akibatnya rumah bagian belakang milik Pak Parno rusak berat. Sementara rumah milik Pak Heru tembok rumah bagian tengah roboh, dan sejumlah kamar juga mengalami kerusakan.

"Kalau anak saya, Sari, sudah balik (dari RS Bhayangkara). Tapi kalau Ibu Sugiyarti masih belum pulang, mungkin belum diizinkan pulang sama dokter. Kalau yang dikeluhkan Sari dadanya sesak, dan selalu ingat momen jatuhnya Helikopter," ulas Samsi.

BERITA REKOMENDASI

Samsi dan Sari merupakan satu dari puluhan warga Pedukuhan Kowang, yang menjadi saksi jatuhnya pesawat yang tengah melakukan patroli jelang kedatangan Presiden Jokowi di sekitar Prambanan.

Waktu kejadian Samsi sedang berada di sawah sedang mencangkul, sementara anaknya, Sari sedang menemaninya.

Namun tiba-tiba saat asyik mencangkul muncul Helikopter dari arah timur laut, yang kondisi terbangnya miring tak sempurna.

Sontak munculnya Helikopter ini menggegerkan warga, apalagi keadaan Helikopter yang datang dari arah Candi Prambanan itu mesinnya sudah mati. "Yang menanggung biaya berobat anak saya semua dari TNI, koramil yang ngurus," paparnya.

Samsi bercerita jika saat Helikopter hendak jatuh banyak warga yang lagi garap sawah, saat mendapati Helikopter siap jatuh warga pada tiarap. Sejurus kemudian Helikopter tersebut menghantam rumah warga.


Tak ada korban jiwa dari warga sekitar, namun awak Helikopter mengalami luka-luka dan tiga di antaranya dinyatakan meninggal.

"Setelah jatuh, korban yang berada di dalam pesawat masih sempat teriak-teriak minta tolong ke warga. Mendengar adanya korban yang meminta tolong, warga yang mengetahui langsung berusaha menyelamatkan korban," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas